Jumlah korban tewas akibat badai dahsyat yang menghantam Amerika Serikat bagian tenggara menembus 130 jiwa pada Senin (30/9).
Bencana itu pun menjadi topik hangat menuju pemilihan presiden AS November mendatang. Gedung Putih membantah klaim yang menuduh pemerintah lambat dalam menanggapi bencana akibat Badai Helene itu.
Namun, saat ini ratusan orang masih belum diketahui keberadaannya di beberapa negara bagian dan umlah korban tewas pun terus bertambah.
Guna memantau upaya penyelamatan, Presiden Joe Biden mengumumkan akan melakukan perjalanan ke Carolina Utara pada Rabu (2/10).
Biden juga menuduh mantan presiden Donald Trump menyebarkan kebohongan. Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, itu menuding pemerintah mengabaikan bencana yang disebabkan Badai Helene dan menolak memberikan bantuan kepada para pendukungnya.
"Ia berbohong," kata Biden kepada wartawan di Ruang Oval, seraya menambahkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Gubernur Carolina Utara, Ray Cooper.
"Saya tidak tahu mengapa ia melakukannya (memfitnah), itu sama sekali tidak benar, dan itu tidak bertanggung jawab," tambahnya.
Setidaknya 130 orang tewas akibat badai dan banjir yang menyertainya. Dikutip dari AFP, rinciannya adalah 57 orang di North Carolina, 29 di South Carolina, 25 di Georgia, 14 di Florida, empat di Tennessee, dan satu di Virginia.
Petugas darurat masih melanjutkan pencarian ratusan orang yang belum diketahui keberadaannya di seluruh negara bagian terdampak.
Mereka juga bekerja untuk memulihkan pasokan air dan listrik, menyingkirkan pohon tumbang, mengirimkan pasokan, hingga mendaftarkan orang untuk bantuan bencana.