PADA 2025 menandai genap 200 tahun meletusnya Perang Jawa (1825–1830) atau de Java Oorlog, salah satu konflik terbesar dalam sejarah perlawanan rakyat Nusantara terhadap kolonialisme Belanda. Perang yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro itu berlangsung selama lima tahun dan melibatkan jutaan rakyat Jawa, dengan korban mencapai ratusan ribu jiwa.
Tidak hanya meninggalkan dampak besar bagi masyarakat kala itu, Perang Jawa juga menjadi titik balik dalam kebijakan kolonial dan meneguhkan Diponegoro sebagai simbol perlawanan bangsa.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sesuai namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta. Sejak kedatangan Marsekal Herman Willem Daendels di Batavia, pengaruh kolonial Belanda semakin kuat di Jawa, terutama di lingkungan Keraton Yogya...