Umumnya, batuk yang dialami anak disebabkan oleh flu atau alergi, bukan karena hal-hal berbahaya. Jadi, jika batuk tidak berkepanjangan, tidak disetai demam dan sesak, orang tua bisa meredakan gejala batuk dengan obat batuk alami untuk anak.
Meski begitu, perlu diingat bahwa penggunaan bahan-bahan alami sebagai obat tidak selalu aman. Jika Anda menggunakan bahan yang kualitasnya buruk, efek sampingnya justru bisa membahayakan kesehatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga tidak memantau atau mengawasi tanaman herbal sebagai obat. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih tanaman alami untuk mengatasi batuk anak. Lantas, tanaman apa saja yang direkomendasikan dan dinilai aman?
Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa bahan alami yang bisa dijadikan obat batuk untuk anak.
Menurut penelitian berjudul Effectiveness of honey for symptomatic relief in upper respiratory tract infections: a systematic review and meta-analysis susunan Hibatullah Abuelgasim dkk. yang terbit di BMJ Evidence-Based Medicine, madu dapat meredakan batuk.
Dalam tinjauan studi tahun 2021 itu, para peneliti menemukan bahwa madu bisa lebih unggul dibandingkan metode pengobatan biasa untuk batuk. Madu juga bisa menjadi antibiotik alternatif untuk melawan infeksi akibat bakteri pada tubuh.
Namun, perlu diingat bahwa madu baru bisa diberikan kepada anak di atas usia 12 bulan.
Jahe dapat meredakan batuk kering atau batuk asma karena memiliki sifat anti radang. Jahe juga dapat meredakan mual dan nyeri yang mungkin muncul bersamaan dengan batuk.
Ini dibuktikan dalam jurnal terbitan Sage Publications berjudul Natural products for chronic cough: Text mining the East Asian historical literature for future therapeutics karya Lei Wu dkk. Para peneliti menemukan bahwa jahe dan obat alami lain, termasuk madu, telah memainkan peran penting dalam pengobatan batuk secara tradisional.
Biasanya jahe dicampurkan ke dalam teh untuk diminum agar batuk reda. Namun, Anda perlu berhati-hati karena dalam beberapa kasus, teh jahe dapat menyebabkan sakit perut atau mulas.
Belum banyak penelitian terkini terkait manfaat air hangat. Namun, sebuah penelitian lama dari tahun 2008 berjudul The effects of a hot drink on nasal airflow and symptoms of common cold and flu susunan A Sanu dkk. yang terbit di National Library of Medicine menunjukkan bahwa minum air hangat dapat meredakan batuk, pilek, dan bersin.
Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa minuman hangat bisa meredakan sakit tenggorokan, menggigil, dan kelelahan. Efeknya dapat langsung terasa dan bertahan dalam jangka waktu cukup lama.
Apabila si kecil batuk berdahak, lakukan metode penguapan untuk membantu mereka cepat sembuh. Jika Anda memiliki kamar mandi dengan fasilitas air panas, mandilah hingga kamar mandi beruap.
Setelah itu, biarkan si kecil berdiam di dalam kamar mandi selama beberapa menit hingga gejalanya mereda. Jangan lupa berikan si kecil air minum setelah proses penguapan untuk mendinginkan tubuhnya dan mencegah dehidrasi.
Sebagai alternatif, orang tua juga bisa menyediakan mangkuk berisi air panas....