6 Drama Korea Retro yang Bisa Bikin Kita Tenggelam dalam Nostalgia

Rekomendasi drama Korea bernuansa retro.(Dok. Soompi)

ADA sesuatu yang menenangkan dari rasa nostalgia, kerinduan akan masa ketika surat cinta ditulis tangan, musik diputar lewat kaset, dan mimpi terasa tak berbatas. Dalam dunia drama Korea, nuansa lampau selalu berhasil membangkitkan emosi, membawa penonton kembali pada era penuh kehangatan dan kesederhanaan.

Dari kisah cinta berbalut warna sepia hingga drama coming-of-age yang menyentuh, berikut enam drama Korea bernuansa retro yang wajib masuk watchlist kamu!

1. Typhoon Family

Berlatar krisis moneter Asia tahun 1997, Typhoon Family mengikuti kisah Kang Tae Poong (Lee Junho 2PM), pemuda carefree yang tiba-tiba harus mengambil alih perusahaan perdagangan mendiang ayahnya. Terjun bebas ke dunia finansial tanpa pengalaman, keteguhan menjadi satu-satunya kekuatan yang ia punya.

Di sisi lain, ada Oh Mi Seon (Kim Min Ha), karyawan junior yang cerdas dan penuh integritas, selalu menjadi penopang Tae Poong dalam menghadapi badai masalah. Bersama, keduanya berjuang mempertahankan perusahaan tanpa mengorbankan prinsip.

Dengan visual bernuansa 90-an, drama ini menjadi potret ketegaran generasi pra-digital, emosional, hangat, dan menyentuh. Penampilan Lee Junho dan Kim Min Ha pun menuai banyak pujian.

2. A Hundred Memories

Menghadirkan suasana 1980-an, A Hundred Memories adalah drama slow-burn yang lembut namun menghunjam kalbu.

Go Young Rye (Kim Da Mi), seorang kondektur bus, memimpikan bangku universitas. Sementara rekannya Seo Jong Hee (Shin Ye Eun) bercita-cita menjadi Miss Korea. Keduanya merasakan getir-manis cinta pertama pada sosok Han Jae Pil (Heo Nam Jun), pria penuh pesona sekaligus misteri.

Drama ini menonjolkan kehangatan persahabatan perempuan, perjuangan meraih mimpi, dan tekanan sosial saat Korea sedang berkembang pesat. Produksi yang detail menghadirkan nostalgia khas 80-an, sempurna untuk tontonan santai bersama sahabat.

3. Twinkling Watermelon

Twinkling Watermelon adalah drama time-slip yang memadukan musik, keluarga, dan perjalanan waktu dengan sangat manis.

Ha Eun Gyeol (Ryeoun), siswa teladan sekaligus gitaris berbakat, tanpa sengaja masuk ke toko musik misterius yang membawanya kembali ke tahun 1995. Di sana ia bertemu ayahnya di masa remaja, Ha Yi Chan (Choi Hyun Wook), yang sedang jatuh cinta pada orang yang salah.

Untuk memperbaiki masa depan, Eun Gyeol bergabung dengan band ayahnya sambil menjalankan misi “menyatukan” kedua orang tuanya.

Dibalut visual 90-an, Walkman, jaket denim, hingga band culture era analog, drama ini terasa seperti membuka album foto lama dengan soundtrack rock ballad yang penuh kenangan.

4. Youth of May

Salah satu drama paling menyentuh bertema sejarah, Youth of May membawa penonton ke masa kelam Tragedi Gwangju 1980.

Hwang Hee Tae (Lee Do Hyun), mahasiswa kedokteran yang cerdas, jatuh cinta pada Kim Myung Hee (Go Min Si), seorang perawat berkemauan keras. Cinta mereka tumbuh di tengah gejolak politik ketika mahasiswa dan rakyat turun ke jalan menuntut keadilan.

Drama ini menampilkan cinta yang indah namun rapuh, dibalut fashion, musik, dan estetika 80-an. Sebuah kisah yang pedih namun penuh kehangatan, mengingatkan bahwa cinta dan sejarah sering berjalan beriringan.

5. When Life Gives You Tangerines

Menjadi salah satu drama paling populer tahun 2025, When Life Gives You Tangerines menyajikan kisah cinta yang memikat dan menyentuh.

Ae Sun (IU), “pemberontak luar biasa” yang penuh semangat, dipasangkan dengan Gwan Sik (Park Bo Gum), pria pendiam namun teguh seperti “baja”. Kisah mereka tumbuh bersama berlalunya waktu di Jeju Island, menghadirkan gelak tawa dan air mata sekaligus.

Dengan latar perubahan dekade Korea, dari surat tangan hingga telepon putar, drama ini menjadi kapsul waktu tentang cinta, keluarga, dan ketabahan manusia. Performa IU dan Park Bo Gum pun menuai banyak apresiasi karena kedalaman emosinya.

6. Aema

Berlatar gemerlap industri film Chungmuro tahun 1980-an, Aema adalah drama komedi satir yang mengupas sisi glamor sekaligus kelam dunia perfilman Korea.

Mengikuti dua aktris, Hee Ran (Lee Ha Nee) dan Ju Ae (Bang Hyo Rin), yang bersaing dan bertahan hidup di tengah budaya industri yang seksis dan sensasional, drama ini memotret proses pembuatan film kultus “Madame Aema” (1982) yang mengguncang Korea.

Dengan fashion disco, studio berasap, dan budaya pop 80-an, Aema menjadi sajian feminis, lucu, tajam, dan penuh gaya.

Penutup

Keenam K-drama ini membuktikan bahwa nostalgia bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan jembatan emosi yang tetap relevan hingga kini. Dari cinta pertama, mimpi besar, hingga perjuangan hidup, semuanya diracik dalam balutan retro yang memikat.

Kalau kamu sedang mencari tontonan dengan sentuhan vintage yang hangat dan emosional, daftar ini adalah titik awal yang sempurna. (Soompi/Z-10)