
PELITA Air dikabarkan akan mengalami spin off atau pelepasan anak perusahaan oleh Pertamina Group dan merger dengan Garuda Indonesia melalui rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).
Menurut Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, anak usaha yang dilepas tersebut nantinya akan digabungkan dengan Garuda Indonesia yang berada di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Menanggapi isu merger ini, anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Hakim Bafaqih menyebutkan ketidaksetujuannya pada keputusan Pertamina untuk melepaskan Pelita Air.
“Saya menolak dengan keras upaya penggabungan Pelita dengan Garuda. Kalau memang mau di spin-off, langsung dijadikan anak usahanya Danantara yaitu PT. Danantara Aset Manajemen. Jangan malah jadikan entitas dibawah Garuda dan melebur dengan Garuda.” tegasnya.
Abdul menegaskan bahwa Pelita Air sedang dalam kondisi yang baik dan apabila dilakukan merger berkemungkinan untuk mengalami kendala ke depannya.
“Kalau ini memang mau ikut membantu menyelamatkan Garuda, take over aja Citilink-nya” tutupnya. (H-2)