Istilah feminine energy santer terdengar di media sosial belakangan ini. Banyak yang menyarankan perempuan untuk mengaktifkan energi tersebut ke dalam dirinya. Namun, sebenarnya apa itu feminine energy?
Dikutip dari laman Dictionary, feminine energy merujuk pada energi yang sifatnya identik dengan perempuan, seperti kasih sayang, empati, pengasuhan, kreativitas, dan sejenisnya. Energi ini harus hadir dengan jumlah dominan dalam diri perempuan, mengalahkan masculine energy yang berkaitan dengan ambisi, kepemimpinan, kekuatan logika, serta sifat-sifat lainnya yang identik dengan pria.
Sebenarnya, tidak ada salahnya mengadopsi masculine energy dalam dirimu, Ladies. Namun, sebaiknya jangan tekan feminine energy terlalu jauh, khususnya ketika menjalin sebuah hubungan.
Sebab, energi tersebut dibutuhkan agar hubunganmu dengan pasangan bisa berjalan lancar. Mengapa demikian? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!
Feminine Energy dalam Hubungan Percintaan
Merujuk pada laman Goddes Women App, feminine energy sering dikaitkan dengan penerimaan dan kebijaksanaan secara emosional. Energi ini memungkinkan seseorang terhubung secara mendalam dengan emosi orang lain. Sehingga, ia bisa mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam hubungan.
Feminine energy juga dianggap sebagai kekuatan yang dapat menciptakan ruang untuk saling memahami pasangan. Kehadiran energi ini membantu seseorang bersikap lebih terbuka pada pasangannya, sehingga ia bisa membangun keintiman dalam hubungan.
Namun, feminine energy tidak selalu berkaitan dengan satu jenis kelamin saja, lho. Baik perempuan maupun pria bisa mengaktifkannya untuk menciptakan hubungan yang langgeng dengan pasangan.
Merangkul energi feminin dan maskulin dalam diri dapat menciptakan keseimbangan energi. Masculine energy akan memberikan kejelasan dan stabilitas dalam hubungan, sedangkan feminine energy membawa kehangatan dan fleksibilitas.
Apabila salah satu energi lebih dominan, biasanya akan timbul berbagai konflik. Misalnya, masculine energy yang berlebihan dapat membuat seseorang tidak peka dan Read Entire Article