
ATLET dancesport asal Indonesia, Angelaida Agil Maharanny, kembali mengharumkan nama negara dengan prestasinya di kancah internasional. Pada kompetisi "The 5th Kuala Lumpur City International Ballroom Dance Championship 2025", atlet yang masih berusia 10 tahun ini berhasi; merebut enam medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.
Kompetisi yang berlangsung di Manhattan Grand Ballroom, Berjaya Time Square Hotel, Kuala Lumpur itu diikuti oleh 320 atlet dari 24 negara. Para atlet dancesport memperlihatkan penampilan terbaik mereka dalam kompetisi yang berlangsung selama dua hari tersebut, 16 dan 17 Agustus 2025.
Perempuan yang karib disapa Angel mengikuti beberapa kelas, termasuk Solo Open U12, Solo Elite U12, Juvenile U12 Standard, dan Solo Open U12 Latin. Selain itu, Angelaida menjadi atlet Indonesia satu-satunya yang bisa berlaga di kelas Standart FDTM Solo Beginner 14 Year & Below Closed. Ia mendapatkan medali emas dan piala serta uang tunai.
Lima medali emas Angelaida didapat dari nomor Solo Open U12 Quickstep, Solo Open U12 Slow Fox, Solo Open U12 Venise Waltz, Solo Open U12 Tango, Juvenile U12 Standard Waltz & Quickstep, dan Standart FDTM Solo Beginner 14 Year & Below Closed. Satu medali perak didapat dari nomor Solo Open U12 Waltz, dan tiga medali perunggu atau juara III didapat dari nomor Solo Open U12 W, T, Q, Solo Elite U12 Standard, dan Solo Open U12 Samba.
Meski sudah meraih banyak gelar, Angel mengaku masih harus terus berlatih. "Harus lebih keras dan fokus lagi latihannya," kata Angel tentang kekalahannya di beberapa kelas yang biasa dia menangkan.
Founder & Director World Dancer Organization, Nino Romano, memberikan pujian kepada Angelaida atas kemampuan dan bakat yang luar biasa. "Saya hampir tidak percaya kamu (Angelaida) dari Indonesia karena kemampuanmu melampaui usiamu," kata Nino.
Aldila, Ibunda Angelaida, mengungkapkan, keberhasilan ini juga menjadi hadiah persembahan untuk HUT ke-80 Republik Indonesia. Ia menambahkan, dukungan dari kepala sekolah dan guru di SD Budi Utama membuat Angelaida melesat dan mulai dilirik oleh beberapa negara di Asia serta Eropa.
"Kami sebagai orang tua kerap kali dibuat heran dan kagum oleh Angelaida," kata Aldila.
Ayah Angelaida, Agus EH, mengaku tak pernah mebebankan Angelaida untuk menjadi juara. Menurut dia, dancesport menjadi kendaraan untuk melatih mental dan keberanian Angelaida untuk terus maju ke depan.
"Karena yang membuat orang sukses itu bukan medali emas, melainkan mental dan sikap dia saat menghadapi kegagalan," tutur Agus.
Selanjutnya, Angelaida rencananya akan mengikuti kejuaraan terakhir sebagai penutup untuk tahun ini di Italia bulan Desember 2025. (M-2)