
HUJAN deras mengguyur wilayah pantai selatan Nagekeo sejak Senin (8/9) dini hari. Ini membuat tiga desa pegunungan di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), diterjang banjir dan tanah longsor.
Sejumlah rumah, kendaraan bermotor, serta ternak warga hanyut terbawa banjir. "Hujan sudah sejak Senin dini hari atau Minggu (7/9) malam, sangat lebat sehingga jalur jalan Sawu-Mulakoli putus total. Warga kesulitan mau keluar," kata Adrianus Saju, Kepala Desa Woloede, Senin malam (8/9/2025).
Menurut Adrianus Saju, hujan deras mengguyur wilayah Desa Sawu, Desa Lodaolo, dan Desa Woloede. Jalur jalan dari kota kecamatan Mauponggo dan Boawae yang menjadi akses keluar masuk putus total sehingga warga terjebak di dalam desa.
Selain itu, banjir menerjang rumah warga di Kampung Oja, Desa Lodaolo. Dari informasi yang dihimpun Media Indonesia, sedikitnya tujuh sepeda motor serta beberapa ternak warga terseret banjir yang menerjang beberapa kampung di tiga desa tersebut.
Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan luapan air dari saluran air menggenangi badan jalan. Akibatnya, sejumlah badan jalan dipenuhi material yang terbawa banjir serta longsor di beberapa titik.
Kondisi diperparah oleh akses jalan yang buruk dan tak terurus pemerintah sejak Indonesia merdeka. Ini membuat warga kesulitan keluar dari zona bencana. Semua akses jalan ketiga desa putus total.
"Hingga saat ini hujan masih mengguyur tiga desa dan jalur jalan Sawu- Mulakoli putus total. Banjir juga telah masuk ke rumah warga," kata Adrianus.
Warga sangat mengharapkan bantuan pemerintah secepatnya karena tidak bisa keluar dari zona bencana akibat akses jalan utama putus dan tak terurus sejak lama. Warga meminta pemerintah segera membenahi jalan yang rusak sejak puluhan tahun agar warga bisa melakukan evakuasi secepat mungkin bila terjadi bencana seperti ini.
"Sudah kami keluhkan dan suarakan sejak lama bahwa jalan Sawu-Mulakoli harus dibenahi. Bisa lihat kondisi sekarang, hujan yang baru satu hari sudah merusakkan jalan yang memang sudah rusak dari dulu. Warga tidak bisa lari ke mana-mana. Akses jalan putus total," kata Ansel, salah satu warga Desa Woloede. (I-2)