Workshop Bioekonomi Indonesia 2025.(Dok. Bappenas)
DEPUTI Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Leonardo A. A. Teguh Sambodo, menekankan agar pemanfaatan potensi keanekaragaman hayati harus dikelola secara bertanggung jawab. Ia mengatakan, saat ini Bappenas didukung Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) tengah memperkuat arah pengembangan bioekonomi yang bertanggung jawab sebagai salah satu strategi kunci menuju Visi Indonesia Emas 2045.
“Kontribusi sektor berbasis bioekonomi terhadap PDB cukup signifikan. Setiap penambahan permintaan produk hayati sebesar 9% akan meningkatkan PDB sebesar 10%,” ujarnya, dalam keterangannya, Jumat, (5/12).
Hal itu diungkapkan dalam Workshop Bioekonomi Indonesia 2025 di Jakarta Pusat pada 4 Desember 2025, yang merupakan bagian dari pengukuhan kembali Indonesia Bioeconomy Initiative (IBI). Di kesempatan itu ia juga mengingatkan bahwa peningkatan nilai ekonomi harus sejalan dengan menjaga kelestarian lingkungan.
Pandangan mengenai pentingnya menjaga lingkungan diperkuat oleh Nani Hendiarti, Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Ia menyoroti model bioekonomi di sektor pangan, khususnya untuk olahan pangan lokal, yang dapat diperkuat melalui perhutanan sosial dan model agroforestry.
“Perhutanan sosial bisa menjadi ujung tombak untuk komoditas unggulan seperti kopi, madu dan tanaman pangan,” kata Nani. Ia menambahkan, pengalaman dari negara mitra menunjukkan bahwa kolaborasi diperlukan untuk menjamin hak kelola masyarakat, pendampingan, serta akses modal dan pasar.
Sementara itu, Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air (KKSDA) Bappenas, Dadang Jainal Mutaqin, menegaskan bahwa masyarakat adalah aktor utama.
“Masyarakat merupakan aktor utama yang memiliki tiga peran penting, yaitu produsen berbasis komunitas, mitra industri dalam hilirisasi dan inovasi, sekaligus penjaga ekosistem yang memastikan keberlanjutan,” tegasnya.
Diskusi panel yang dipandu oleh Ketua Dewan Pengurus KEM, Gita Syahrani, menghasilkan enam rekomendasi strategis untuk mengakselerasi bioekonomi nasional, dengan fokus kuat pada isu lingkungan dan komunitas. Pertama, penguatan rantai nilai lokal dan hilirisasi di daerah asal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kedua, perluasan pilot project dan diversifikasi Komoditas di sektor kesehatan, kecantikan, farmasi, dan F&B dengan dukungan teknologi. Ketiga, perlindungan pengetahuan masyarakat adat dan kekayaan intelektual lokal.
Keempat, penguatan infrastruktur dan kapasitas lokal agar masyarakat menjadi pelaku aktif dari hulu ke hilir. Kelima, penegakan regulasi lingkungan dan pengelolaan lahan dengan titik berat konservasi dan restorasi ekosistem ekologis. Terakhir,enghadirkan blended finance dan kemitraan publik-swasta-komunitas.
Executive Director KEM, Fito Rahdianto, menutup diskusi dengan menegaskan bahwa benang merah pengembangan bioekonomi harus dibangun secara bottom-up dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang melengkapi pengetahuan lokal.
“Memastikan hilirisasi yang adil untuk kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (Ant/H-3)

2 days ago
4





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377050/original/026970200_1760074385-IMG_8595-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381343/original/033703500_1760501307-Cara-Arsitektur-AI-Native-ERP-ScaleOcean-Pastikan-Analisis-Data-Bisnis-Akurat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369745/original/043897200_1759479019-Screenshot__72_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376308/original/081655500_1759999439-Anggota_Alzheimer_s_Indonesia_memberikan_peragaan_tentang_poco-poco_ceria.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142849/original/091530300_1740474739-Mengurangi_Stres.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5377312/original/048394600_1760088267-iPhone_17_Series_01.jpeg)
![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351729/original/047342300_1758083270-image_2025-09-17_112741125.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377388/original/098732100_1760092765-Antrian_pelanggan_untuk_pre-order_iPhone_17_-_iBox_Summarecon_Mall_Serpong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3443990/original/029997800_1619751921-elsie-zhong-agevLQdxwts-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378666/original/019339600_1760272336-WhatsApp_Image_2025-10-12_at_09.27.07.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5106905/original/096442900_1737628697-Samsung-Mobile-Galaxy-S25-series-Galaxy-Unpacked-2025-Photos-of-Experience-Zone_main13.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378200/original/050004300_1760220805-irak_-_indo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378723/original/058292000_1760316350-Genshin_Impact_update_6_1_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328603/original/087840900_1756261928-szabo-viktor-UfseYCHvIH0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5379498/original/096397500_1760347998-Vivo_X300_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355001/original/075220800_1758270927-boliviainteligente-tnVDpxUW6og-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314514/original/078809300_1755088863-WhatsApp_Image_2025-08-13_at_19.27.39.jpeg)