PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengaku telah dikelabui janji gencatan senjata yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa jika Iran tidak menanggapi pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan Kabinet di Teheran pada Minggu (30/9) malam, mengecam pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Yang penting, Iran telah bersumpah memberikan tanggapan keras terhadap pembunuhan Haniyeh sehari setelah ia menghadiri upacara pelantikan Pezeshkian di ibu kota Iran.
Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang
Nasrallah menjadi sasaran pengeboman mematikan yang dilakukan oleh Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat. Kelompok Libanon tersebut mengonfirmasi kematiannya pada Sabtu.
Pezeshkian menyebutnya sebagai kejahatan keji dan mengatakan bahwa hal ini sekali lagi membuktikan bahwa rezim kriminal tidak mematuhi norma atau kerangka kerja internasional apa pun.
Ia mengatakan klaim para pemimpin Amerika dan Eropa, yang telah menjanjikan gencatan senjata sebagai imbalan bagi Iran untuk tidak menanggapi pembunuhan mantan pemimpin Hamas adalah sepenuhnya salah.
Baca juga : Kedubes Iran: Pembunuhan Haniyeh Bukti Lain Sifat Teroris Israel
“Memberikan lebih banyak waktu kepada para penjahat seperti itu hanya akan membuat mereka semakin berani melakukan kekejaman,” katanya, dilansir Anadolu, Selasa (1/9).
Presiden Iran, yang berada di New York minggu lalu untuk menghadiri pertemuan puncak Majelis Umum PBB beberapa hari sebelum pembunuhan Nasrallah, mengatakan bahwa para pejuang kemerdekaan Libanon tidak boleh dibiarkan sendirian.
"Saya tetap percaya bahwa para pejuang Libanon dan pejuang kemerdekaan tidak boleh ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, sehingga rezim yang kejam ini tidak menargetkan satu demi satu negara perlawanan, menumpahkan darah wanita dan anak-anak yang tidak bersalah," kata Pezeshkian seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah IRNA.
Baca juga : Israel Kirim Pesan terkait Pembunuhan Pemimpin Hamas, Iran Janji Membalas
Ia juga menekankan tanggung jawab besar negara-negara Arab dan Islam dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan Israel di kawasan tersebut.
“Negara-negara Islam tidak boleh tinggal diam terhadap kejahatan rezim ini, karena hari ini telah menjadi jelas bagi seluruh masyarakat dunia siapa sebenarnya penjahat dan penyebab perang, ketidakamanan, dan pembunuhan di seluruh dunia,” ujarnya.
Ia juga mengkritik standar ganda media Barat dalam menangani terorisme Israel. Pezeshkian lebih lanjut mengatakan tindakan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja, termasuk pembunuhan komandan militer senior Iran Abbas Nilforoushan, yang bersama Nasrallah pada saat serangan itu.
"Respons tegas terhadap para penjahat pengkhianat ini diperlukan. Sejarah telah menunjukkan bahwa gerakan pembebasan dan kebangkitan tidak akan musnah karena pembunuhan para pemimpinnya," katanya.
Presiden Iran juga menegaskan kembali kesiapan penuh peralatan medis dan badan-badan bantuan negara tersebut untuk membantu dan menyediakan bantuan kepada warga Libanon yang menjadi korban pengeboman baru-baru ini. (I-2)