
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat sebanyak 9 kasus campak dan 2 kasus rubella hingga Agustus 2025. Seluruh kasus tersebut dilaporkan tidak menimbulkan komplikasi serius.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan pasien umumnya hanya memerlukan pengobatan gejala dan tambahan vitamin tanpa harus dirawat inap.
“Kalau tanpa komplikasi, biasanya pasien diberi obat-obat gejala ditambah suplemen vitamin. Tidak perlu dirawat,” katanya, Senin (25/8).
Meski kasus relatif terkendali, Didi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Upaya pencegahan utama saat ini adalah memperluas cakupan imunisasi Measles-Rubella (MR) yang masih rendah.
Data Dinkes menunjukkan cakupan imunisasi MR di Batam baru mencapai 55,4 persen dari target 22.205 anak kelas 1 SD. Hingga pertengahan Agustus, baru 12.304 anak yang telah mendapatkan vaksin MR.
“Target nasional untuk eliminasi campak dan rubella adalah minimal 95 persen. Batam harus mengejar kekurangan agar tidak terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa),” ujarnya.
Dinkes Batam juga melakukan surveilans aktif untuk memantau penyebaran penyakit. Setiap laporan kasus campak maupun rubella akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan, investigasi, dan pemantauan di lapangan.
Ia pun mengimbau orang tua agar tidak ragu membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi MR. Menurutnya, vaksin MR aman dan efektif mencegah penyakit sekaligus melindungi anak dari risiko komplikasi serius.
“Imunisasi MR ini penting. Jangan sampai anak-anak kita terkena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” tambahnya. (H-3)