Beasiswa Karawang Cerdas 2025 Dinaikkan Jadi Rp 25 M, 60% untuk Siswa Tak Mampu

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang terus menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan. Melalui program Beasiswa Karawang Cerdas (Kacer), anggaran bantuan pendidikan tahun 2025 resmi meningkat menjadi Rp 25 miliar, naik Rp 5 miliar dibanding tahun sebelumnya.

Program yang dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Karawang ini ditujukan bagi pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, peningkatan anggaran ini merupakan upaya untuk memperluas jangkauan penerima manfaat, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

“Dari 2023 itu anggarannya hanya Rp15 miliar, kemudian saya naikkan jadi Rp 20 miliar, dan sekarang di 2025 menjadi Rp 25 miliar. Tahun depan (2026) bahkan hampir Rp 30 miliar,” ujar Aep kepada kumparan, Kamis (13/11).

“Saya ingin program ini tidak hanya untuk anak yang pintar saja, tapi juga menyasar 60 persen penerima dari kalangan yang tidak mampu. Jangan sampai mereka putus sekolah,” sambungnya.

Menurut Aep, perhatian khusus juga diberikan kepada siswa penghafal Al-Qur’an (tahfiz). Tahun ini, beasiswa mencakup peserta hafiz satu juz, yang sebelumnya belum terakomodir.

“Kemarin kan ketentuannya 2–3 juz, tapi ternyata banyak juga yang baru hafal satu juz. Kasihan kalau tidak terakomodir, jadi tahun ini kita bantu juga,” kata Aep.

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Karawang, Irlan Suarlan, menyebutkan bahwa pendaftaran Beasiswa Karawang Cerdas 2025 telah dibuka sejak 29 Oktober hingga 7 November 2025 melalui laman resmi beasiswa karawang cerdas.

“Program ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah untuk memastikan setiap anak Karawang memiliki kesempatan yang sama menempuh pendidikan, baik yang berprestasi maupun yang berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar Irlan.

Tahun ini, kuota penerima manfaat mencapai 11.774 orang, meningkat dari 9.305 orang pada tahun 2024.

Adapun komposisinya, 60 persen dialokasikan untuk masyarakat kurang mampu, 5 persen untuk hafiz Qur’an, 2 persen untuk anak ASN/TNI/Polri, 2 persen bagi anak berkebutuhan khusus, 5 persen untuk jalur kejuaraan, 1 persen untuk mahasiswa luar negeri, dan 25 persen melalui jalur IPK.

“Hari ini sedang berlangsung tes jalur tahfiz, dan hasil verifikasi akan diumumkan pada 24 November mendatang,” jelasnya.

Selain peningkatan anggaran, tahun ini Pemkab Karawang juga menerapkan sistem seleksi ulang bagi penerima lama. Artinya, penerima beasiswa tahun sebelumnya harus kembali mengikuti proses seleksi dari awal.

“Mulai tahun ini sistem lanjutan tidak lagi diberlakukan agar kesempatan terbuka lebih adil bagi semua pendaftar,” pungkas Irlan.