PT Bharinto Ekatama (BEK) menerima apresiasi dalam Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2025.(MI/Yovanda Izabella)
DI wilayah pedalaman Kalimantan, seperti Kabupaten Kutai Barat di Kalimantan Timur dan Kabupaten Barito Utara di Kalimantan Tengah, akses pendidikan masih menjadi tantangan nyata bagi masyarakat adat. Jarak antarkampung yang jauh, keterbatasan sarana transportasi, serta minimnya tenaga pendidik membuat banyak anak harus menempuh perjalanan panjang atau bahkan menghentikan pendidikan lebih dini.
Kondisi tersebut berpengaruh pada pilihan hidup generasi muda di pedalaman. Tanpa akses pendidikan yang memadai, sebagian masyarakat masih bergantung pada sektor pekerjaan tradisional dan sumber daya alam, dengan peluang pengembangan keterampilan yang terbatas.
Di tengah tantangan itu, berbagai inisiatif pendidikan mulai dilakukan untuk membuka kesempatan belajar yang lebih luas. Program beasiswa pendidikan tinggi serta peningkatan kompetensi guru menjadi pendekatan yang dinilai mampu menjawab kebutuhan jangka panjang masyarakat pedalaman di Kutai Barat dan Barito Utara.
Salah satu upaya tersebut dijalankan oleh PT Bharinto Ekatama (BEK) melalui program pengembangan masyarakat di wilayah operasionalnya. Program ini difokuskan pada perluasan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, khususnya komunitas adat di pedalaman Kutai Barat dan Kabupaten Barito Utara, sekaligus penguatan kualitas tenaga pendidik di sekolah-sekolah sekitar.
Community Development Head PT BEK, Kristinawati, menjelaskan bahwa pendidikan diposisikan sebagai fondasi utama peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah pedalaman.
“Kami fokus pada peningkatan kualitas SDM. Untuk beasiswa prestasi, kami menetapkan standar IPK 3,25 agar tercipta budaya kompetisi yang sehat. Selain itu, sebagai bagian dari penguatan sistem pendidikan dasar, kami membiayai penuh beasiswa profesi bagi 14 tenaga pendidik (guru) untuk menempuh studi di Universitas Terbuka hingga lulus,” papar Kristinawati.
Program beasiswa yang dijalankan mencakup dukungan pendidikan tinggi dengan standar akademik tertentu guna mendorong kualitas penerima manfaat. Selain menyasar mahasiswa, penguatan pendidikan dasar juga menjadi perhatian melalui peningkatan kompetensi guru yang bertugas di wilayah pedalaman.
Skema program dibagi dalam dua kategori. Kategori terbuka diperuntukkan bagi masyarakat regional Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Sementara kategori wilayah prioritas difokuskan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional utama atau ring 1, yang banyak di antaranya berasal dari komunitas adat di Kutai Barat dan Barito Utara.
JUMLAH MAHASISWA
Sejak 2022 hingga 2025, lebih dari 300 mahasiswa tercatat telah menerima manfaat dari program pendidikan tersebut. Sejumlah lulusan kini bekerja di berbagai sektor, mulai dari aparatur sipil negara, tenaga kesehatan, hingga tenaga pendidik. Sebagian di antaranya kembali mengabdi di daerah asal mereka.
Menurut Kristinawati, pendidikan diharapkan dapat membuka pilihan hidup yang lebih luas bagi masyarakat adat di pedalaman Kalimantan.
“Kami menargetkan setiap kampung memiliki minimal satu sarjana. Dengan pendidikan yang lebih baik, masyarakat tidak hanya bergantung pada satu sektor ekonomi, tetapi mampu mengembangkan potensi lokal dan berkontribusi bagi pembangunan daerah,” katanya.
Ke depan, program pendidikan ini akan diarahkan pada bidang-bidang strategis seperti kedokteran dan keperawatan yang masih sangat dibutuhkan di wilayah pedalaman Kutai Barat dan Kabupaten Barito Utara. Perusahaan juga terus membenahi sistem pendataan agar penyaluran beasiswa semakin tepat sasaran dan berkelanjutan.
Atas pelaksanaan program tersebut, PT BEK menerima apresiasi dalam ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2025. Namun, penghargaan tersebut diposisikan sebagai pengakuan atas upaya yang telah berjalan, bukan sebagai tujuan utama dari intervensi pendidikan di pedalaman Kalimantan. (E-2)

7 hours ago
1




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5034348/original/062461200_1733277258-MilanSassuoloCI_28.jpg)


,x_140,y_26/01k8wn1j2b1w9001ntq3dwk3w4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5323688/original/094171700_1755821530-MPL_ID_S16_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5040223/original/096198100_1733623619-WhatsApp_Image_2024-12-08_at_05.28.43.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399615/original/091028500_1761982089-Robi_Syianturi__Atlet_ASICS_Indonesia__Pertajam_Rekor_Nasional_Half_Marathon_di_Casablanca_Marathon_2025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5396095/original/014271800_1761725708-Realme_15T_5.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311292/original/092353100_1754873757-AP25222526521372.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392800/original/056554100_1761528696-mikel_arteta_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400408/original/027161800_1762095012-Ubaidillah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399564/original/068483100_1761979617-20251101_121436.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399299/original/070010800_1761919851-WhatsApp_Image_2025-10-31_at_20.51.04__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5397645/original/046344400_1761812678-WhatsApp_Image_2025-10-30_at_15.09.16__1_.jpeg)
