BI Soroti Lemahnya Permintaan Kredit, Dorong Pengusaha Tidak Wait and See

1 hour ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam penutupan KKI, Minggu (10/8). Foto: Bank Indonesia

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyinggung persoalan lemahnya permintaan kredit dari dunia usaha, meski perbankan menyatakan siap menyalurkan pinjaman.

Menurut dia, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena pemerintah sudah menggelontorkan dana besar untuk mendorong pemulihan ekonomi, namun respons sektor swasta belum sejalan.

Destry menjelaskan, bank sebenarnya dalam posisi siap menyalurkan kredit, terutama setelah suku bunga BI mengalami penurunan dan risiko perbankan mulai membaik. Namun persoalan muncul karena sisi permintaan kredit masih lemah.

“Kami bicara dengan bank, mereka selalu bilang kami sudah siap untuk memberikan kredit tapi dari sisi demand-nya itu masih lemah dan demand itu adalah mohon maaf bapak ibu semua karena pengusaha ada di situ,” kata Destry dalam acara Rapimnas Kadin di Hotel Grand Hyatt, Senin (1/12).

Dia menilai banyak pengusaha justru memilih bersikap menunggu di tengah ketidakpastian ekonomi. Sehingga momentum yang coba dibangun pemerintah belum sepenuhnya terserap.

Destry menekankan pentingnya mendorong dunia usaha agar lebih agresif dalam memanfaatkan ketersediaan pembiayaan.

“Nah ini yang memang timingnya yang harus kita dobrak karena sekarang kalau kita lihat banyak pengusaha itu dalam posisi wait and see,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, pemerintah telah mengerek belanja dan memasukkan dana likuiditas besar ke perekonomian. Ia menyebut angka total penambahan likuiditas pemerintah yang sangat signifikan, termasuk dukungan belanja fiskal.

Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock

“Pemerintah mereka akan gojrokin dana keuangan sudah menggojrokin dana Rp 200 triliun ditambah lagi Rp 76 triliun, tapi kan gak mungkin hanya pemerintah yang bergerak. Kita butuh juga dorongan dari sektor swasta,” kata Destry.

Dengan suplai likuiditas yang melimpah, risiko justru muncul ketika kredit tidak terserap. Dana-dana tersebut pada akhirnya kembali masuk ke instrumen BI atau Surat Berharga Negara (SBN), bukan ke kegiatan ekonomi riil.

Dia mengatakan BI berupaya menahan agar dana itu tidak terus kembali ke bank sentral, karena fungsi BI tetap harus berjalan ketika bank membutuhkan fasilitas pinjaman atau penempatan dana.

“Masalahnya kalau bank tidak bisa lending akhirnya dana itu kembali ke BI atau kembali beli SBN nah ini kan yang kita gak mau kami udah membatasi di BI tapi sebagai fungsi lender of last resort ada hal tertentu yang kita tidak bisa nolak,” ujarnya.

Destry menjelaskan bahwa fasilitas pinjaman dan simpanan di BI tetap harus dibuka demi menjaga stabilitas sistem keuangan. Namun, idealnya likuiditas beredar ke sektor riil. Karena itu, ia menegaskan perlunya upaya bersama mendorong permintaan kredit agar bertemu dengan suplai likuiditas yang ada.

“Karena kita ingin uang itu biar beredar di sektor real, nah itu tentu menjadi PR,” katanya.

Read Entire Article