Obat kumur atau mouthwash digunakan oleh beberapa orang untuk memaksimalkan kebersihan mulut dan gigi, yang biasa digunakan setelah menyikat gigi. Biasanya, obat kumur mengandung bahan-bahan yang bisa membantu menyegarkan nafas hingga membunuh kuman. Tetapi, bolehkan obat kumur digunakan pada anak-anak?
Ternyata, boleh-boleh saja obat kumur digunakan oleh anak. Bahkan, bisa membantu menjaga kebersihan gigi dan mulut anak, sehingga bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Mulut, drg. Kalia Labitta Yudhasoka, Sp.BM, obat kumur bisa digunakan untuk membantu membersihkan area gigi anak yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi, termasuk area belakang.
Meski begitu, penggunaan obat kumur untuk anak ada aturannya ya, Moms. drg. Kalia menjelaskan, obat kumur baru bisa diberikan ketika anak sudah di atas usia dua tahun, atau setidaknya ia sudah memiliki kemampuan untuk berkumur.
"Tapi juga yang saya kasih dulu kalau untuk mouthwash itu kita tidak bisa gunakan di bawah 2 tahun, karena biasanya anaknya belum siap," ujar drg. Kalia dalam acara Buds Organics For Kids Grand Launching di BSD, Kamis (26/9).
Tanda Anak Sudah Bisa Pakai Mouthwash
Bagaimana cara memperkenalkan obat kumur pada anak? Awalnya, tentu memastikan anak sudah bisa berkumur dengan baik.
Untuk perkenalan, ajari anak unutk berkumur dengan air mineral atau air rebus yang sudah matang. drg. Kalia mengakui proses ini terkadang tidak mudah, sehingga orang tua harus banyak bersabar.
Orang tua dapat mencoba memberi si kecil air mineral. Berikan anak air untuk belajar berkumur. Awalnya memang sulit, sehingga Anda harus bersabar. Dan bila anak terlihat masih kesulitan, Anda pun bisa memberi contoh cara berkumur yang tepat. Biarkan ia belajar perlahan sampai kelak bisa berkumur dengan sendirinya.
Ketika ia sudah bisa berkumur setidaknya 30 detik tanpa tertelan, maka Anda boleh mulai memperkenalkan obat kumur. drg. Kalia mengatakan, untuk mendapatkan hasil optimal dari penggunaan obat kumur, maka digunakan untuk berkumur selama 30 detik lalu buang.
"Walaupun ada sedikit-sedikit dan tertelan tapi kalau memang bahannya aman untuk anak insyaallah sih enggak apa-apa sebenarnya. Cuma ya kan kalau setiap hari tertelan juga kita tidak sarankan, " pungkas drg. Kalia.