SIAPA sangka mamalia raksasa, mammoth berbulu punah karena sakit akibat serbuk sari. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa awan serbuk sari yang mengambang di atas padang rumput mammoth di akhir zaman es terakhir mungkin memainkan peran kunci dalam memusnahkan mamalia purba ini.
Para peneliti berpendapat bahwa ketika iklim menghangat dan vegetasi bermekaran, serbuk sari dalam jumlah besar mungkin telah menyebabkan reaksi alergi pada mammoth, hingga mengganggu kemampuan mereka untuk mencium dan berkomunikasi.
Pengaruh Serbuk Sari dalam Kepunahan Mammoth
Studi yang dipublikasikan di Earth History and Biodiversity ini mengklaim bahwa alergi yang disebabkan oleh serbuk sari dapat menghalangi indera penciuman mamut, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Baca juga : 12 Bahasa Eropa yang Terancam Hampir Punah
Ketidakmampuan mencium bau ini mungkin telah menghalangi mereka untuk menemukan makanan, melarikan diri dari predator, dan yang paling penting, menemukan pasangan. Ketidakmampuan untuk berkembang biak akan menyebabkan penurunan populasi yang dramatis, yang pada akhirnya mendorong spesies ini menuju kepunahan.
Meneliti Alergi Mammoth
Sebagai uji coba teori ini, para peneliti menyarankan untuk memeriksa isi perut bangkai mammoth yang diawetkan untuk mencari tanaman dan serbuk sari pemicu alergi.
Fosil kotoran mammoth, yang dikenal sebagai koprolit, juga dapat diuji untuk imunoglobulin E (IgE), protein yang diproduksi selama reaksi alergi. Meskipun ide ini masih bersifat spekulatif, namun ini membuka jalan baru untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan mamut.
Baca juga : Ini Jenis Asteroid yang Menyebabkan Dinosaurus Punah 66 Juta Tahun Lalu
Sikap skeptis dari para ahli
Beberapa pakar masih tidak yakin dengan hipotesis alergi serbuk sari. Vincent Lynch, ahli biologi evolusi di University at Buffalo, mengakui bahwa mamut terakhir yang masih hidup menunjukkan mutasi yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mencium tanaman tertentu.
Akan tetapi, Lynch percaya bahwa kombinasi dari aktivitas manusia dan perubahan lingkungan masih menjadi penyebab utama kepunahan mereka. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah alergi memainkan peran yang signifikan.
Teori baru ini mungkin menawarkan perspektif baru tentang kepunahan mammoth, tetapi hanya waktu dan penyelidikan ilmiah yang akan mengkonfirmasi keabsahannya. (Z-12)
sumber: livescience.com