Denny Sumargo dilaporkan ke polisi oleh Farhat Abbas terkait ujaran kebencian. Ini merupakan buntut dari momen Denny Sumargo mendatangi rumah Farhat untuk mengklarifikasi soal dirinya yang diancam mau dihajar Farhat.
Selain Farhat, pria yang akrab disapa Densu ini juga rupanya dilaporkan oleh Aliansi komunitas Bugis-Makassar ke Polda Metro Jaya, pada Sabtu (9/11) lalu.
Ia dilaporkan karena ucapannya saat bertemu dengan Farhat dinilai menyinggung ras Makassar dan Bugis.
"Saya Makassar, kau Bugis? Angkat pedangmu. Kau ada burung, kan? Cabut pedangmu," kata bapak satu anak itu.
Denny Sumargo Temui Pengurus Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS)
Usai dipolisikan, Densu akhirnya menemui Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau BPP KKSS.
Dalam pertemuan itu, suami Olivia Allan ini mengaku tidak bermaksud menyinggung ras masyarakat Sulawesi Selatan.
"Jadi bersama Ketua, bapak Muchlis, dengan senior lain, kita semua saudara. Dan saya itu sangat menyayangkan isu Sara ini dibawa dan dikembangkan di luar dan di-create untuk membuat masalah. Karena itu saya berterima kasih untuk ketua dan senior dari KKSS, yang hampir satu Indonesia, mengayomi saya, menahan diri, dan menyelesaikan masalah itu dengan baik," ungkap Denny Sumargo ditemui di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
Dalam kesempatan itu, Densu juga meminta maaf apabila pernyataan kepada Farhat membuat banyak pihak tersakiti.
"Saya di sini orang yang membawa masalah ini ke publik. Saya datang ke sini berterima kasih semuanya termasuk Rida yang melaporkan saya. Dengan niat baiknya hubungi saya, dan konfirmasi saya itu terima kasih banyak," kata Densu.
"Ya, saya menghubungi, beliau meminta maaf jadi saya cabut laporannya," ungkap Rida dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Muchlis Patahna selaku ketua umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan mengatakan dengan adanya permintaan maaf dari Denny Sumargo, maka ia menganggap permasalahan soal ras ini selesai.
"Dalam rapat ini tentu badan pengurus pusat kerukunan keluarga Sulawesi Selatan dapat menyimpulkan bahwa setelah permintaan maaf oleh pak Denny, maka melalui momentum ini saya sebagai ketua umum DPP KKSS, menganggap persoalan hukum antara suku Makassar dan suku Bugis kita anggap selesai. Tidak ada lagi yang mempersoalkan," ujar Muchlis dengan tegas.
Saat disinggung soal laporan Farhat, Muchlis pun berpesan agar Farhat bisa lebih bijak dan menganggap masalah ini selesai. Ia menekankan bahwa seluruh suku Makassar dan Bugis adalah satu kesatuan.
"Pesan khusus untuk Farhat, bahwa persoalan suku Makassar dengan Bugis, selesai. Kita satu kesatuan. Saya ini 'P...