Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman.(MI/Naviandri)
PENASIHAT Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman, menyoroti masih terjadinya ketimpangan distribusi tenaga kesehatan di Indonesia. Untuk itu ia menegaskan pentingnya membangun militansi dan semangat pengabdian para residen serta calon dokter spesialis.
Menurut Dudung, ketimpangan distribusi dokter, terutama dokter spesialis masih menjadi tantangan serius, namun bukan sepenuhnya kesalahan para tenaga medis. Ia meyakini bahwa para dokter telah dibekali pendidikan, semangat nasionalisme, dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat, sebagaimana diwariskan para pendahulu bangsa.
“Kita tidak bisa menyalahkan dokter-dokter. Mereka sudah dibekali pendidikan, semangat, dan nasionalisme yang luar biasa. Yang perlu kita benahi justru sistem distribusinya agar pemerataan bisa terjadi terutama di daerah tertinggal,” jelas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Ini usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dan Forum Diskusi Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) ke-68, di Bandung, Rabu (26/11).
Dudung menegaskan akan menyampaikan masukan tersebut kepada Kementerian Kesehatan, sebagai lembaga yang berwenang mengatur distribusi tenaga medis ke berbagai wilayah. Menurutnya, perbaikan sistem distribusi merupakan langkah penting untuk memastikan layanan kesehatan merata dan dapat dinikmati seluruh masyarakat.
“Nanti akan saya sampaikan kepada Kementerian Kesehatan karena merekalah yang dapat melakukan distribusi langsung ke daerah-daerah,” tuturnya.
Dudung juga menyoroti fokus Presiden Prabowo terhadap pemenuhan tenaga kritis di sektor kesehatan, yang sejalan dengan program Astacita. Presiden, kata Dudung, sangat memperhatikan isu kesejahteraan masyarakat, termasuk pemenuhan pangan dan kesehatan.
“Kita ingin kembali membangkitkan semangat para calon dokter yang nantinya bertugas di berbagai daerah. Ini bagian dari komitmen besar Presiden untuk memastikan rakyat mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” jelasnya.
Dudung mengungkapkan bahwa pemerintah akan membentuk 30 fakultas kedokteran baru sebagai upaya mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga dokter di Indonesia. Ia menyebutkan kementerian terkait juga telah merespons rencana tersebut dengan menyiapkan kebutuhan dosen serta calon dokter spesialis yang menjadi prioritas di berbagai daerah.
“Saya yakin kementerian sudah mempersiapkan dosen dan calon spesialis yang dibutuhkan di daerah. Dengan begitu, kehadiran dokter spesialis akan semakin diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan," sambungnya. (AN/E-4)

2 days ago
2
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365417/original/044399600_1759182511-ea_sports_game.jpg)