Ilustrasi(Dok ist)
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba sebesar Rp401 miliar pada kuartal III 2025. Capaian ini menjadi bukti komitmen pembenahan internal yang terus dilakukan perseroan, sekaligus mencerminkan dukungan signifikan dari Danantara terhadap proses pemulihan kinerja perusahaan.
Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan menyampaikan apresiasi kepada sejumlah kreditur yang telah menyetujui program penyelesaian kewajiban dipercepat dengan skema keringanan (haircut). Melalui persetujuan tersebut, perseroan dapat membukukan kinerja keuangan yang lebih baik. Haircut tahap pertama dilakukan pada September 2025 melalui kerja sama dengan empat bank swasta.
Dari total kewajiban sebesar USD 200 juta, termasuk utang bunga dan denda, perseroan membayarkan USD 35 juta. Dengan demikian, PT Krakatau Steel memperoleh potongan atau haircut sekitar 82,5% dari total kewajiban. Dari transaksi tersebut, perseroan mencatatkan laba haircut sebesar USD 157 juta.
Secara keseluruhan, transaksi haircut tersebut akan menghasilkan laba total USD 295 juta dan menurunkan kewajiban pokok restrukturisasi hingga 20% atau berkurang USD 290 juta. Langkah ini juga menurunkan beban bunga perseroan sekitar USD 3,5 juta per tahun.
"Krakatau Steel menegaskan komitmen untuk melakukan transformasi menyeluruh. Tujuannya agar perusahaan tidak hanya dapat keluar dari tekanan finansial, tapi juga tumbuh sebagai perusahaan kompetitif, berkelanjutan, dan mampu mendukung pembangunan nasional," kata Akbar yang juga Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA), Rabu (26/11).
Ia menambahkan bahwa dengan struktur permodalan yang lebih sehat dan produktivitas yang kembali optimal, perseroan optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan kinerja positif serta memperkuat peran Krakatau Steel dalam rantai pasok baja nasional.
Akbar juga menjelaskan bahwa perseroan terus melakukan pembenahan melalui peningkatan efisiensi produksi, optimalisasi rantai pasok, penguatan tata kelola, serta restrukturisasi bisnis.
"Sejalan dengan itu, dukungan Danantara jadi katalis yang memungkinkan KS meningkatkan utilisasi fasilitas produksi, stabilitas pemenuhan kebutuhan bahan baku, percepatan siklus produksi, serta penguatan daya saing harga dan delivery terhadap kebutuhan pelanggan," jelasnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Danantara, sebagai mitra strategis pemerintah dalam program penyehatan BUMN, atas komitmen dukungan modal kerja yang signifikan dalam mendorong percepatan pemulihan kinerja Krakatau Steel.
"Dukungan ini jadi fondasi penguatan struktur finansial dan operasional perseroan, sehingga Krakatau Steel dapat kembali berada pada jalur produktivitas dan profitabilitas berkelanjutan," ujarnya.
Perseroan meyakini dukungan Danantara adalah wujud penguatan BUMN strategis sebagai pilar industri nasional. Keberlanjutan operasional Krakatau Steel dinilai menjadi kepentingan strategis dalam mendukung kemandirian industri baja Indonesia.
Sebelumnya, Managing Director Business-3 Danantara Asset Management, Febriany Eddy menegaskan bahwa Krakatau Steel merupakan industri strategis nasional yang perlu segera disehatkan.
Hal ini mengingat proyeksi meningkatnya kebutuhan baja domestik maupun regional seiring pertumbuhan sektor konstruksi, transportasi, dan manufaktur.
"Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, industri baja tidak bisa dilihat dari kondisi hari ini," kata Febriany.
Ia menekankan bahwa sektor baja merupakan investasi jangka panjang. Prioritas utama saat ini adalah meningkatkan efisiensi industri baja BUMN sehingga langkah penyehatan Krakatau Steel dinilai tepat.
"Investasinya bersifat jangka panjang 10-15 tahun ke depan. You invest for tomorrow, not today. Namun hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif," tegasnya.
Menurut Febriany, dukungan Danantara kepada Krakatau Steel memiliki relevansi strategis dengan agenda pembangunan nasional dalam kerangka Asta Cita Presiden. Dukungan tersebut mendorong penguatan kemandirian industri nasional, percepatan hilirisasi manufaktur dalam negeri, kedaulatan rantai pasok baja untuk pembangunan infrastruktur dan pertahanan, serta peningkatan kapasitas produksi industri strategis bangsa. (H-2)

2 days ago
3
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365417/original/044399600_1759182511-ea_sports_game.jpg)