ADMINISTRASI Penerbangan Federal AS (FAA) mengharuskan penyelidikan atas anomali yang dialami roket SpaceX Falcon 9, selama peluncuran astronaut Crew-9 pada 28 September.
Peluncuran tersebut berhasil mengirimkan kapsul Crew Dragon yang membawa astronaut NASA Nick Hague dan kosmonaut Rusia Aleksandr Gorbunov menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun, tahap atas Falcon 9 mengalami masalah setelah melepaskan kapsul, yang diungkapkan SpaceX pada 29 September.
Masalah tersebut adalah "pembakaran deorbit yang tidak normal," yang mengakibatkan tahap atas mendarat di lautan di luar area pembuangan yang ditargetkan.
Baca juga : SpaceX Ajukan Gugatan Terhadap FAA Terkait Denda Pelanggaran Peluncuran Satelit
SpaceX menghentikan peluncuran sementara saat mereka menyelidiki masalah ini. Penyelidikan perusahaan akan diawasi FAA, yang mengatakan penyelidikan ini tidak bersifat opsional.
"FAA mengetahui terjadi anomali selama misi SpaceX NASA Crew-9 yang diluncurkan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida pada 28 September. Insiden tersebut melibatkan tahap kedua Falcon 9 yang mendarat di luar area bahaya yang ditentukan. Tidak ada cedera publik atau kerusakan properti publik yang dilaporkan. FAA mengharuskan dilakukan penyelidikan," tulis pejabat lembaga tersebut dalam pembaruan.
Anomali Crew-9 adalah masalah ketiga yang dialami Falcon 9 oleh SpaceX dalam waktu kurang dari tiga bulan. Pada 11 Juli, tahap atas roket mengalami kebocoran oksigen cair yang mengakibatkan hilangnya 20 satelit internet Starlink milik perusahaan tersebut.
Insiden tersebut membuat Falcon 9 terpaksa dihentikan selama dua minggu. Kemudian, pada 28 Agustus, tahap pertama Falcon 9 gagal dalam upaya pendaratan setelah peluncuran Starlink yang sukses. SpaceX hanya menunda selama beberapa hari setelah insiden tersebut dan kembali terbang pada 31 Agustus.
Tidak jelas berapa lama penundaan saat ini akan berlangsung, atau bagaimana hal itu akan memengaruhi manifest peluncuran SpaceX yang selalu padat. Perusahaan memiliki beberapa peluncuran yang sangat terkenal direncanakan untuk bulan ini, termasuk misi Europa Clipper NASA, yang dijadwalkan diluncurkan menuju bulan lautan Jupiter yang beku, Europa, dengan menggunakan roket Falcon Heavy selama jendela 21 hari yang dibuka pada 10 Oktober. Falcon Heavy dan Falcon 9 menggunakan tahap atas yang sama. (Space/Z-3)