Fakta tentang Animal Welfare yang Perlu Kamu Tahu!

Seekor anak anjing laut harpa berjas putih bersandar di tepi tebing es yang dangkal, sementara para pengamat berdiri di dekat helikopter di latar belakang.(Foto: David White / © IFAW)

KESEJAHTERAAN hewan (animal welfare) semakin menjadi isu global karena implikasinya terhadap etika, lingkungan, kesehatan publik, hingga ekonomi. Istilah ini merujuk pada kondisi fisik, mental, dan emosional hewan. Semakin baik kualitas hidup hewan, semakin tinggi tingkat kesejahteraannya, dan hal ini kini menjadi perhatian penting bagi pemerintah, organisasi konservasi, dan masyarakat luas.

Apa Itu Kesejahteraan Hewan?

Konsep kesejahteraan hewan mencakup lebih dari sekadar bebas dari rasa sakit dan penderitaan. Hewan juga perlu mendapatkan pengalaman positif seperti rasa aman, puas, dan mampu mengekspresikan perilaku alaminya. Inilah yang disebut sebagai “hidup yang layak dijalani”.

Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), kesejahteraan mengacu pada kondisi hewan, sementara perlakuan terhadap hewan mencakup tindakan manusia dalam merawat atau memperlakukannya. Namun, perlakuan buruk hampir selalu berakibat langsung pada rendahnya tingkat kesejahteraan.

Perspektif Filosofis

Secara filosofis, kesejahteraan hewan menuntut adanya justifikasi atas setiap bentuk penggunaan hewan. Manfaat bagi manusia harus sepadan dengan biaya penderitaan yang dialami hewan.

Misalnya, produksi daging atau telur murah melalui peternakan intensif tidak dapat dibenarkan jika menyebabkan penderitaan sistematis pada hewan ternak.

Mengapa Kesejahteraan Hewan Penting?

Ada beberapa alasan utama mengapa pemerintah dan organisasi lingkungan harus memprioritaskan isu ini:

1. Pertimbangan Etika

Memperlakukan hewan dengan belas kasih mencerminkan nilai moral masyarakat. Hewan memiliki nilai intrinsik dan layak dihormati, tidak hanya dilihat sebagai sumber daya.

2. Dampak Lingkungan

Eksploitasi hewan, seperti perdagangan satwa liar dan peternakan intensif, dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, kerusakan habitat, hingga ketidakseimbangan ekosistem.

3. Risiko Kesehatan Publik

Kesejahteraan buruk dapat memicu penyebaran penyakit zoonosis. Transportasi satwa liar dalam kondisi tidak higienis, misalnya, meningkatkan risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia.

4. Manfaat Ekonomi Jangka Panjang

Hewan yang dirawat dengan baik lebih sehat, produktif, dan berkontribusi positif pada keberlanjutan ekosistem. Investasi dalam kesejahteraan hewan dapat mengurangi biaya lingkungan dan kesehatan publik.

Contoh Masalah Kesejahteraan Hewan di Dunia Nyata

Beberapa praktik yang sering menimbulkan penderitaan bagi hewan antara lain:

• Perdagangan Satwa Liar Ilegal

Hewan diambil dari habitat alami dan diangkut dalam kondisi berbahaya, penuh sesak, dan tidak higienis, menyebabkan stres berat, trauma, luka, bahkan kematian.

• Peternakan Intensif

Kepadatan tinggi dan ruang gerak yang minim di peternakan industri kerap memicu tekanan mental, cedera, hingga penyakit kronis pada hewan ternak.

• Hiburan dan Pariwisata

Hewan yang digunakan dalam sirkus, pertunjukan, atau atraksi wisata sering mengalami penyiksaan dan stres. Edukasi publik serta promosi wisata yang ramah satwa, seperti pengamatan hewan liar di habitat alami, diperlukan untuk mengurangi eksploitasi.

Kedudukan Hukum dalam Kesejahteraan Hewan

Beberapa negara telah memiliki regulasi kuat, seperti The Animal Welfare Act 2006 di Inggris, yang mewajibkan pemilik hewan memenuhi kebutuhan dasar hewan, mulai dari makanan, lingkungan yang aman, hingga kebebasan dari rasa takut dan penderitaan.

Namun, di banyak negara, regulasi kesejahteraan hewan masih minim atau lemah dalam penegakannya. Hal ini mendorong perlunya upaya global untuk meningkatkan standar perlindungan hewan. (IFAW/Z-10)