Liputan6.com, Jakarta Frank Lampard sempat diragukan ketika ditunjuk sebagai manajer Coventry City pada 28 November 2024. Ia datang dalam situasi penuh tekanan, dengan atmosfer ruang ganti yang keruh akibat pemecatan Mark Robins, sosok yang sudah menjadi legenda klub.
Banyak yang menilai kehadiran Lampard hanyalah strategi pencitraan pemilik klub Doug King, bukan solusi nyata untuk mengangkat performa tim.
Namun, keraguan itu kini perlahan sirna. Sepuluh bulan berselang, Coventry menjelma menjadi salah satu tim paling atraktif di Championship.
Lampard bukan hanya menghapus aura negatif di skuad, tetapi juga menghidupkan kembali semangat para pemain hingga membuat The Sky Blues melesat di papan atas.