Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Skandal Politik Terbesar Reformasi

3 weeks ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Skandal Politik Terbesar Reformasi Gelar Pahlawan untuk Soeharto.(Dok. Antara)

Lembaga kajian demokrasi Public Virtue Research Institute (PVRI) menilai keputusan pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto sebagai skandal politik terbesar di era Reformasi. Keputusan itu dianggap sebagai bentuk pengkultusan terhadap elite yang menghapus ingatan publik atas penyimpangan kekuasaan selama tiga dekade Orde Baru.

Direktur Eksekutif PVRI Muhammad Naziful Haq menyebut langkah tersebut sebagai upaya menghapus dosa masa lalu yang dilakukan secara terang-terangan.

"Keputusan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto lebih mirip pencucian dosa sejarah yang dipaksakan terang-terangan. Keputusan ini mengabaikan aspirasi dan penolakan masyarakat sipil termasuk korban pelanggaran HAM yang hingga kini masih menuntut keadilan," ujar Nazif melalui keterangannya, Senin (10/11). 

"Para elite mungkin menganggapnya sah administratif, tapi apalah artinya itu dibanding sebelangga fakta ilmiah yang terhampar terang dan dibaca khalayak umum. Jadi keputusan ini pada dasarnya sesat pikir dan logika. Bagaimana mungkin aktor yang bertanggungjawab atas pelanggaran HAM dan KKN secara sistematik dianggap pahlawan?" tambahnya.

Nazif menuturkan, Soeharto juga mendapat dukungan geopolitik Amerika Serikat dalam menjatuhkan Soekarno dan membuka jalan bagi ekspansi kapitalisme di Indonesia. Ia mengutip karya Vincent Bevins, The Jakarta Method, yang menggambarkan gelapnya operasi antikomunisme berskala besar di Indonesia dengan korban mencapai ratusan ribu jiwa.

PVRI juga mengingatkan, warisan Soeharto bukan hanya korupsi dan militerisme, tetapi juga sistem pendidikan yang menumbuhkan generasi patuh tanpa daya kritis.

"Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto tidak saja menegasi nalar, tetapi juga menganggap enteng apa yang seharusnya tidak dimaafkan," tutur Nazif.

Lebih jauh, PVRI menyoroti dukungan terhadap keputusan ini yang datang dari sebagian pimpinan ormas Islam besar di Indonesia. Menurut Nazif, hal itu justru memperkuat ironi sejarah.

"Dukungan itu menjadi keberpihakan yang tragis sekaligus bagian dari skandal politik terbesar era Reformasi. Peleburan ormas dan negara adalah fasis," kata dia.

Ketua Dewan Pengurus PVRI Usman Hamid juga menilai keputusan tersebut absurd. Berbagai kajian ilmiah telah menunjukkan betapa Soeharto naik ke tampuk kekuasaan melalui rekayasa berdarah. 

Temuan akademis seperti karya Benedict Anderson dan Ruth McVey (Preliminary Analysis of the 1 October 1965 Coup in Indonesia), John Roosa (Pretext of Mass Murder), hingga Saskia Wieringa (Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia) menegaskan kekuasaan Orde Baru berdiri di atas kekerasan politik dan pembungkaman terhadap kelompok progresif, termasuk gerakan perempuan. (Z-10)

Read Entire Article