Adegan kontroversial tersebut menimbulkan ekspresi keprihatinan atas kesejahteraan kucing tersebut dan apa sebenarnya yang terjadi saat syuting.
Channel One31, selaku rumah produksi sempat memberikan klarifikasi. Menurut mereka, kucing itu diberi obat untuk pembuatan sinetron tersebut dan dilakukan di bawah perawatan para ahli berpengalaman.
Sementara itu, sutradara juga memastikan bahwa kucing tersebut tetap aman dan sehat setelah syuting.
Meski sutradara dan rumah produksi sudah memberikan klarifikasi, gelombang protes terus lahir dari warganet dan para pecinta kucing. Mereka mempertanyakan apakah hewan tersebut dirawat oleh dokter hewan yang berkualifikasi.
Bahkan, beberapa orang berpendapat ada dugaan penganiayaan terhadap hewan.
Departemen Pengembangan Peternakan di Thailand pun menyelidiki kemungkinan penganiayaan terhadap hewan yang melibatkan kucing tersebut.
Rumah produksi yang terlibat telah diminta membawa kucing tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lengkap.
Bunyakrit Pinprasong, wakil direktur Departemen Peternakan, mengatakan bahwa dia telah meminta One31 untuk mengklarifikasi masalah tersebut dan mengidentifikasi “ahli” yang mengawasi di lokasi syuting.
Mereka juga diminta untuk membawa kucing yang digunakan dalam kejadian tersebut ke departemen untuk pemeriksaan menyeluruh sebelum akhir minggu ini.
"Jika mereka tidak dapat melakukannya, pejabat dari departemen akan pergi ke sana dan melakukan pemeriksaan," jelas Bunyakrit dilansir Bangkok Post.