Ilustrasi(ANTARA/Dhemas Reviyanto)
DUNIA pasar modal bukan hal asing di Jawa Timur. Provinsi berpenduduk 42 juta, pernah berdiri sebuah pasar modal yang menjadi salah satu ikon Surabaya, Bursa Efek Surabaya (BES).
BES merupakan bursa efek swasta pertama di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 16 Juni 1989. Pendirian BES tidak lain guna membangkitkan ekonomi wilayah Indonesia Bagian Timur.
Saat masih beroperasi dan direktur utamanya Basjiruddin Ahmad Sarida, PT BES cukup berjaya, pernah mencatat transaksi hingga Rp 1 Triliun dalam perdagangan harian. Meski dalam transaksi masih kala itu sistem manual dengan menulis tangan di papan pasar bursa.
Namun seiring dengan perkembangan ekonomi, serta berubahnya regulasi pasar bursa. PT BES Tahun 1995 harus merelakan diri melebur menjadi satu dengan Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ.
Situasi kembali berubah di Tahun 2007 BES melakukan merger dengan melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta yang selanjutnya berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Meleburnya PT BES ini menjadikan Indonesia hanya memiliki satu pasar modal.
Tamatlah riwayat PT BES yang pernah menjadi kebangaan warga Jatim khususnya Surabaya. Sejak itu pula, di Jatim hanya berdiri perwakilan PT Bursa Efek Indonesia.
Meski hanya perwakilan, geliat mengajak perusahaan masuk dalam pasar modal di tidak pernah berubah. PT BEI berupaya penuh dalam sosialisasi termasuk di Jawa Timur. Bahkan, di Jawa Timur masih menjadi salah provinsi paling banyak perusahaan yang mencatatkan diri di lantai bursa.
Hingga akhir tahun 2024 jumlah perusahaan yang tercatat di BEI (IDX) asal Jatim mencapai lebih dari 956 perusahaan. Jumlah tersebut bisa saja terus berkembang seiring dengan intensifnya PT Bursa Efek Indonesia melakukan sosialisasi dan edukasi ke seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, ide cemerlang menjaga agar iklim investasi tetap bergairah serta keinginan perusahaan masuk ke lantai Bursa makin banyak, PT BEI mendirikan IDX Incubator yang tersebar di sejumlah perwakilan Bursa Efek Indonesia di Indonesia.
Melalui IDX Incubator jembatan yang disiapkan BEI untuk membantu perusahaan rintisan (startup), terutama yang berbasis digital, dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM/SME) yang potensial untuk Go Public (mencatatkan saham di bursa).
“Melalui program IDX Incubator akan melakukan pendampingan secara intens kepada perusahaan binaan,” kata Kepala Divisi Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI, Listyorini Dian Pratiwi di Surabaya, belum lama ini.
Selain itu pula, melalui program IDX Incubator, BEI berkomitmen untuk memberikan dukungan yang lebih dari sekadar pendampingan. Namun, mendorong para pelaku usaha untuk tidak hanya bertumbuh, tetapi juga untuk menyiapkan langkah besar berikutnya.
“Program ini didesain untuk memberikan pengetahuan, mentoring dan pendampingan satu per satu perusahaan mengenai seluruh aspek terkait proses IPO dan listing, dari A sampai Z,” kata Dian.
IDX Incubator wujud nyata bagaimana BEI mendorong perusahaan untuk di bursa. Saat ini terdapat 956 perusahaan di Jatim yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, enam diantaranya adalah perusahaan binaan IDX Incubator.
Kurikulum Khusus IPO
Perusahaan-perusahaan yang memiliki niat untuk go public maka IDX Incubator menjadi salah satu tempat efektif untuk mendapatkan informasi terkait pasar bursa, agar mereka tidak akan salah arah, karena dibimbing dengan tenaga tenaga profesional.
Head of IDX Incubator BEI Alan Fatih mengatakan program IDX Incubator memiliki kurikulum khusus tentang IPO. Di mana, perusahaan binaan diwajibkan untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan dalam beberapa kali pertemuan.
BEI mengundang regulator, penjamin emisi dan lembaga profesi penunjang pasar modal sehingga perusahaan atau UMKM program binaan IDX Incubator dapat langsung berkonsultasi dengan expert di bidang masing-masing.Tidak mudah untuk masuk dalam IDX Incubator, harus melalui seleksi sangat ketat, banyak perusahaan yang mengikuti seleksi untuk menjadi perusahaan binaan. Dia memberikan contoh di Jatim, banyak perusahaan yang masuk menjadi binaan, namun akhirnya hanya enam perusahaan yang lolos dan menjadi binaan program IDX Incubator di Jawa Timur.
“Ini sekaligus menjamin bahwa mereka yang akan masuk dalam pasar bursa benar benar berkualitas tidak hanya administrasi tapi kesiapan perusahaan menghadapi pasar bebas,” ujarnya.
Pelaku UMKM Butuh Incubator
Keberadaan IDX Incubator lebih memudahkan bagi pelaku UMKM. Minimal mereka mendapat pembelajaran terkait pasar bursa di Indonesia. Sekaligus memudahkan bagi UMKM menyiapkan diri bila sewaktu waktu bisa listing di lantai bursa.
Mereka yang memiliki modal kecil, IDX Incubator bisa dijadikan patokan untuk menyiapkan modal bila mau Go Publik. “Informasi yang diberikan sangat lengkap dan sangat membantu bagi UMKM yang ingin juga go public,” kata Riko pelaku UMKM.
Harapan UMKM selain harus mendatangi perwakilan, hendaknya bisa mendapat informasi terkait pasar modal melalui aplikasi yang mudah di akses para pelaku UMKM, lebih efisien. Apalagi di era digital kebutuhan informasi cepat dan efisien sangat dibutuhkan.
IDX Incubator Tidak Fokus di Kota Besar
Pengamat Pasar Modal Leo Herlambang juga memberikan apresiasi keberadaan IDX Incubator, karena bisa dijadikan sarana edukasi bagi pelaku UMKM atau pemodal dari Indonesia Timur yang ingin Go Public di lantai bursa.
Keberadaan IDX Incubator, sangat membantu bagaimana para pemodal mendapatkan informasi detail terkait pasar modal. Leo memberikan saran agar PT BEI memperbanyak IDX Incubator khususnya di wilayah wilayah yang potensi ekonomi cukup baik.
“Wilayah dengan ekonomi bagus sudah waktunya ada Incubator. Mereka sangat memerlukan informasi soal pasar bursa,” kata Leo.
Melalui IDX Incubator bukti nyata komitmen BEI untuk membantu pelaku usaha tidak hanya di jatim tapi juga di Indonesia Bagian Timur, tidak hanya bertumbuh, tetapi juga mengambil langkah besar berikutnya, yaitu Go Public, dengan jaminan kualitas dan kesiapan yang teruji. Bersama Pasar Modal, Indonesia melaju ke Masa depan berkelanjutan. (H-2)

3 weeks ago
26





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366183/original/028563300_1759219654-Xiaomi_17_Pro_dan_17_Pro_Max.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381343/original/033703500_1760501307-Cara-Arsitektur-AI-Native-ERP-ScaleOcean-Pastikan-Analisis-Data-Bisnis-Akurat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373448/original/026858900_1759822492-WhatsApp_Image_2025-10-07_at_10.03.07.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369745/original/043897200_1759479019-Screenshot__72_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377050/original/026970200_1760074385-IMG_8595-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5372596/original/015905500_1759746592-Legion_Pro_5i_02.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376308/original/081655500_1759999439-Anggota_Alzheimer_s_Indonesia_memberikan_peragaan_tentang_poco-poco_ceria.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142849/original/091530300_1740474739-Mengurangi_Stres.jpg)
![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5377312/original/048394600_1760088267-iPhone_17_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377388/original/098732100_1760092765-Antrian_pelanggan_untuk_pre-order_iPhone_17_-_iBox_Summarecon_Mall_Serpong.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3443990/original/029997800_1619751921-elsie-zhong-agevLQdxwts-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351729/original/047342300_1758083270-image_2025-09-17_112741125.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5106905/original/096442900_1737628697-Samsung-Mobile-Galaxy-S25-series-Galaxy-Unpacked-2025-Photos-of-Experience-Zone_main13.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378666/original/019339600_1760272336-WhatsApp_Image_2025-10-12_at_09.27.07.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5012327/original/033495200_1732024385-20241119AA_Indonesia_Vs_Arab_Saudi-4.JPG)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5328603/original/087840900_1756261928-szabo-viktor-UfseYCHvIH0-unsplash.jpg)