
SELAMA puluhan tahun, astrokimiawan kebingungan mencari keberadaan atom sulfur di luar angkasa. Unsur yang vital bagi kehidupan, planet, dan bintang ini nyatanya hanya ditemukan dalam jumlah sangat sedikit.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Communications oleh tim internasional, termasuk Ryan Fortenberry (University of Mississippi), Ralf Kaiser (University of Hawaii), dan Samer Gozem (Georgia State University), memberi petunjuk segar.
Misteri Sulfur di Antarbintang
Di Bumi, hidrogen sulfida lazim dijumpai: dari pembangkit listrik batu bara, hujan asam, hingga letusan gunung berapi. Namun di awan molekul padat luar angkasa, jumlah sulfur yang terdeteksi bisa seribu kali lebih sedikit dibanding prediksi teori. Jawabannya mungkin tersembunyi dalam es antarbintang.
Bentuk Stabil yang Tersembunyi
Dalam kondisi dingin kosmik, sulfur berpotensi terkunci dalam dua bentuk padat:
- Mahkota okta-sulfur (octasulfur crowns), delapan atom sulfur melingkar seperti mahkota.
- Polisulfana (polysulfanes), rantai atom sulfur yang terikat hidrogen.
Kedua molekul ini bisa terbentuk di butiran debu, sehingga luput dari pengamatan teleskop.
Tantangan Observasi
James Webb Space Telescope mampu mendeteksi oksigen, karbon, dan nitrogen. Tapi untuk sulfur, hasilnya aneh—jumlah molekul jauh lebih sedikit dari perkiraan. Dinamika ikatan kimia sulfur yang mudah berubah bentuk (mahkota, rantai, hingga konfigurasi lain) makin memperumit pencarian.
Petunjuk Baru
Penelitian ini menunjukkan bahwa sulfur mungkin “bersembunyi” dalam molekul kaya sulfur yang selama ini terabaikan. Jika benar, keberadaannya di es antarbintang bisa menjadi kunci memecahkan misteri kosmik ini—dan mungkin membuka peluang teknologi baru di masa depan. (ScienceDaily/Z-10)