SUARA sirene meraung di seantero Tel Aviv ketika sedikitnya 181 rudal Iran memasuki ruang udara kota itu, yang sebagian berhasil dicegat sistem penangkal rudal Iron Dome. Militer Israel memerintahkan seluruh warga untuk berlindung di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Perintah dan serangan rudal itu hanya berselang beberapa jam setelah seorang pejabat pemerintah Biden mengingatkan bahwa Iran sedang bersiap melancarkan dengan segera serangan rudal balistik ke Israel.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel IDF Daniel Hagari mengatakan, “Beberapa saat lalu mitra-mitra kami di Amerika telah memberitahukan bahwa mereka mendeteksi sebuah organisasi di Iran yang akan melancarkan serangan rudal ke Israel dalam waktu dekat.Kami telah menghadapi ancaman seperti ini sebelumya, dan kini kami akan menghadapinya,” katanya, dilansir VoA, Selasa (2/10)
Baca juga : Iran Peringatkan Israel karena Duta Besar untuk Libanon Diserang
Otoritas bandara Israel mengatakan wilayah udara negara itu telah ditutup dan seluruh pesawat yang datang dialihkan ke bandara-bandara lain di luar negara itu. Iran mengatakan peluncuran puluhan rudal balistik ke Israel itu merupakan pembalasan atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah dan Hamas.
Iran meluncurkan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel pada April lalu, namun hanya sedikit proyektilnya yang mencapai target. Sebagian besar ditembak jatuh oleh koalisi pimpinan AS, sementara yang lain tampaknya gagal diluncurkan atau jatuh dalam penerbangan.
Gencatan Senjata
Baca juga : Iran: Israel Hidup dari Ketidakstabilan dan Korbankan Orang Lain
Beberapa menit setelah kabar serangan rudal Iran itu, juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan eskalasi konflik di Libanon dan memohon agar semua pihak bersedia melakukan gencatan senjata.
“Sekjen PBB memohon terlaksananya segera gencatan senjata. Perang tak terkendali di Libanon harus dicegah dengan cara apapun, dan integritas wilayah Libanon harus dihormati,” kata Dujarric.
Israel memperingatkan warga Libanon untuk mengevakuasi warga yang tinggal di perbatasan supaya tidak menjadi korban operasi darat terbatas yang dikatakannya dilancarkan terhadap Hizbullah. Serangan udara dan tembakan artileri Israel menghantam desa-desa di Libanon selatan di mana orang-orang diperintahkan untuk mengungsi, dan para militan Hizbullah merespons dengan menembakkan rentetan roket ke Israel. Tidak ada laporan segera mengenai korban jiwa saat pertempuran semakin intensif dan kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang lebih luas.
Militer Israel mengatakan tentaranya telah menyebrangi perbatasan menuju ke Libanon dan sedang melancarkan “penggerebekan terbatas di darat” terhadap posisi-posisi Hizbullah.
Proyektil yang dicegat oleh Israel di atas Tel Aviv, 1 Oktober 2024. Sirene serangan udara dibunyikan di Israel tengah pada tanggal 1 Oktober, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat ke Libanon selatan yang menargetkan posisi Hizbullah. (I-2)