ARTICLE AD BOX
TENTARA Israel mengumumkan operasi darat di Libanon selatan. Itu berdasarkan keputusan politik para petinggi Zionis.
"Operasi itu sesuai dengan keputusan eselon politik, beberapa jam yang lalu, IDF (tentara Israel) memulai serangan darat yang terbatas, terlokalisasi dan tertarget berdasarkan intelijen yang tepat terhadap target dan infrastruktur Hizbullah di Libanon selatan,” ungkap pernyataan resmi militer Israel, dilansir Anadolu, Selasa (1/10)
Target-target ini berlokasi di desa-desa yang dekat dengan perbatasan dan menimbulkan ancaman langsung terhadap komunitas Israel di Israel utara.
Baca juga : Israel Serang Libanon Selatan
Militer mencatat bahwa mereka beroperasi sesuai dengan rencana metodis yang ditetapkan oleh Staf Umum dan Komando Utara yang telah dilatih dan dipersiapkan oleh para prajurit IDF dalam beberapa bulan terakhir. Pernyataan tersebut mengatakan Angkatan Udara Israel dan artileri IDF mendukung pasukan darat dengan serangan tepat sasaran militer di wilayah tersebut.
Mengacu pada operasi tersebut, pernyataan tersebut menambahkan bahwa operasi 'Northern Arrows' akan terus berlanjut sesuai dengan penilaian situasi dan sejalan dengan pertempuran di Gaza dan di arena lainnya.
Tentara Israel mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka akan membangun zona militer tertutup di dekat perbatasan negara itu dengan Libanon di tengah laporan mengenai serangan darat Israel yang akan segera dilakukan ke Libanon selatan.
Baca juga : Israel Serang Libanon Selatan
Menurut pernyataan militer Israel, pengumuman itu muncul setelah penilaian situasi di sepanjang wilayah perbatasan Israel-Libanon.
Pernyataan itu menambahkan bahwa zona militer tertutup meliputi pemukiman Metula, Misgav Am dan Kfar Giladi di Israel utara, dan secara tegas melarang masuknya.
Dalam perkembangan terkait, tentara Israel melancarkan serangan udara terhadap tiga wilayah di pinggiran selatan Beirut pada Senin malam, hanya beberapa menit setelah mengeluarkan perintah evakuasi mendesak untuk wilayah tersebut di ibu kota Libanon.
Baca juga : Biden Serukan Kekerasan Dihentikan, Israel Siap Serang Darat Libanon
Sebelumnya, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengunggah peringatan mendesak kepada penduduk pinggiran selatan Beirut" di akunnya di platform X, dengan membagikan peta gedung-gedung tempat ia mendesak penduduk dan mereka yang berada di sekitar gedung untuk mengungsi.
Perintah evakuasi menargetkan lingkungan Laylaki, Haret Hreik dan Burj al-Barajneh. Adraee mengklaim bangunan-bangunan tersebut dekat dengan fasilitas dan lokasi yang berafiliasi dengan Hizbullah, dan menambahkan tentara Israel akan bertindak keras terhadap mereka.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah di seluruh Libanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Libanon.
Baca juga : Serangan Darat Israel ke Libanon, PBB Ingatkan Resolusi Dewan Keamanan 1701
Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan itu, termasuk Sekretaris Jenderal kelompok tersebut, Hassan Nasrallah.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Libanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas. (I-2)