AKSI Israel menyasar Hizbullah terus meluas. Angkatan Udara Israel menyerang markas intelijen Hizbullah di Damaskus, Suriah. Kementerian Luar Negeri Suriah meminta PBB untuk bertindak tegas terhadap Israel.
Serangan udara Israel di selatan ibu kota Suriah, menurut pemantau hak asasi manusia, menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya, menurut laporan Al Jazeera, Selasa (5/11).
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip sumber militer mengatakan serangan terjadi pada Senin (4/11) malam waktu setempat. Pesawat tempur Israel dari arah dataran tinggi Golan mengebom sejumlah lokasi.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan tersebut sebagai serangan kriminal dan mendesak anggota PBB untuk mengambil tindakan cepat dalam menghentikan agresi Israel dan meminta pertanggungjawaban.
"Republik Arab Suriah mengutuk agresi yang dilancarkan oleh entitas Zionis malam ini," kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam pernyataan resminya.
"Suriah menyerukan kepada negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan mendesak dan langkah-langkah tegas untuk menghentikan agresi Israel dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya atas kejahatan mereka."
Menurut laporan, jet tempur Israel melakukan tiga serangan di daerah Sayyidah Zaynab yang terletak sekitar 10 km selatan Damaskus.
Serangan pertama menghantam Kaou Sudan dekat Sayyidah Zaynab. Serangan kedua terjadi di sekitar hotel, tenggara Sayyidah Zaynab. Serangan ketiga menargetkan rumah-rumah pertanian di daerah tersebut.
Organisasi pemantau HAM Suriah (SOHR) melaporkan dua anggota Hizbullah dilaporkan tewas dan lima lainnya terluka parah dalam serangan udara di sebuah wilayah pertanian di daerah tersebut.
Angkatan Udara Israel mengeklaim serangan dilakukan untuk menghancurkan markas intelijen Hizbullah di wilayah Suriah. Markas intelijen Hizbullah mengoperasikan cabang di Suriah yang mencakup sistem pengumpulan dan penilaian intelijen.
"Serangan terhadap aset markas intelijen militer di Suriah bergabung dengan serangan di Libanon dalam merusak kemampuan intelijen organisasi teroris Hizbullah," kata angkatan udara Israel. (Z-2)