Suara musik terdengar merdu di atas Jembatan Ampera, diselingi lampu-lampu kota yang berkelip dan suasana malam yang sejuk. Jembatan ikonik di Palembang, Sumsel itu tidak lagi hanya menjadi penghubung antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir, tetapi juga berubah menjadi panggung virtual bagi para pengamen daring.
Anak-anak muda, bahkan beberapa orang dari luar kota, hadir untuk melakukan siaran langsung di TikTok demi mencari penghasilan tambahan.
Seperti malam, Senin 4 November 2024 saat Urban Id, terlihat deretan pengamen online terlihat berbaris di atas Jembatan Ampera sejak pukul 19.30 WIB. Mereka bersiap dengan alat sederhana seperti ponsel, tripod, hingga mikrofon, dan bahkan standing lighting yang memberi kesan panggung kecil di atas jembatan sepanjang 1,1 kilometer tersebut. Kehadiran mereka tidak sekadar mencari cuan, tetapi juga ingin memperkenalkan keindahan Kota Palembang, khususnya Jembatan Ampera, kepada para penonton daring.
Pengamen Daring: Cara Baru Mengenalkan Palembang
Salah satu pengamen daring, Ibrahim Zahir (34), mengaku baru saja memulai kegiatan ini selama dua minggu terakhir. Dalam kesehariannya, Ibrahim bekerja di tempat penggilingan ikan. Namun, sejak ia mengetahui peluang meraup penghasilan melalui siaran langsung di TikTok, ia mulai tertarik untuk bernyanyi secara daring di atas Jembatan Ampera.
"Saya ingin memperkenalkan Jembatan Ampera dan Kota Palembang kepada orang luar," ujarnya.
"Saya live dari pukul 20.00 sampai 23.30 WIB, dengan pemandangan Ampera di belakang, supaya penonton juga bisa melihat indahnya jembatan ini," tambahnya sambil tersenyum.
Ibrahim mengakui, pendapatannya dari live TikTok cukup membantu untuk membeli keperluan seperti kuota internet dan peralatan siaran. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan hingga 1.000 koin TikTok dari penonton yang mengapresiasi nyanyiannya.
"Koin itu kalau dikonversi bisa jadi uang. Rumayan untuk tambahan sehari-hari," kata warga Plaju ini.
Dari Penonton Kopi Hingga Panggung Virtual
Lain lagi cerita Alaikal Wikaya, atau Ley, yang sudah berpengalaman dalam dunia live streaming. Sebelumnya, ia sering tampil di berbagai kafe di Palembang dan pernah menjadi musisi jalanan.
Enam bulan lalu, ia mencoba siaran langsung di berbagai tempat ikonik, mulai dari Stadion Jakabaring, Taman Kambang Iwak, hingga Benteng Kuto Besak (BKB). Baru beberapa bulan terakhir ia memilih Jembatan Ampera sebagai tempatnya tampil.
"Saya ingin mengenalkan jembatan ini sekaligus menghidupkan suasananya. Sekarang Ampera lebih aman, beda dari dulu yang sering ada pemalakan. Jadi, harapannya orang-orang nggak takut lagi buat main ke sini malam-malam," ungkap Ley, yang sibuk memenuhi permintaan lagu dari para penontonnya.
Dengan jumlah pengikut TikTok yang mencapai 3.000, Ley bisa menarik hingga 10.000 penonton dalam satu kali siaran, menghasilkan pendapatan hingga Rp200 ribu per malam. Jika ia konsisten, dalam sebulan penghasilannya bisa mencapai Rp6 juta, melampaui Upah Minimum Kota (UMK) Palembang yang berada di angka Rp3,6 juta.