Jepang berencana untuk membangun jalur kereta, agar pendaki lebih mudah mendaki Gunung Fuji. Layanan angkutan kereta ini diusulkan menghubungkan kaki Gunung Fuji ke pos ke-5 gunung paling ikonik di Jepang tersebut, dan diharapkan akan mampu mengangkut 3,36 juta pendaki per tahun.
Dilansir Japan Today, Prefektur Yamanashi mengusulkan jalur rel ganda yang mengoperasikan kereta dua gerbong setiap enak menit selama 10 jam perhari. Hal ini bertujuan untuk membubarkan arus wisatawan musim panas, sekaligus mengurangi emisi kendaraan.
Jalur tersebut akan membentang di sepanjang Jalur Fuji Subaru, jalan tok ke pos ke-5 Gunung Fuji yang berfungsi sebagai titik awal ke salah satu pendakian paling populer di gunung tersebut.
Tak hanya itu, Prefektur Yamanashi juga memproyeksikan modal investasi untuk membangun jalur kereta ini senilai sebuah 148, 6 miliar yen. Jumlah ini dianggap optimal bagi pemerintah setempat untuk membangun rel, sementara perusahaan swasta mengoperasikan kereta.
Dengan asumsi 3 juta penumpang per tahun, dan biaya tiketnya sebesar 10.000 yen per orang (Rp 1 juta), sistem transit ini diharapkan menghasilkan laba sebesar 184,8 miliar yen untuk prefektur dan 420,7 miliar yen untuk operator selama periode 40 tahun.
Meskipun demikian, rencana ini mendapat tentangan dari masyarakat setempat. Untuk itu, pihak Prefektur Yamanashi berencana untuk menguraikan arah masa depan proyek tersebut pada akhir tahun setelah menerima masukan.
"Ada tantangan, tetapi itu dapat dicapai," kata Gubernur Yamanashi, Kotaro Nagasaki.