Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditanyai terkait rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan membentuk Tim Reformasi Kepolisian. Sigit mengatakan, pihaknya terus berbenah. Ia menyambut baik rencana reformasi Polri itu.
“Kita terus melakukan perbaikan. Justru kita ingin dapat masukan apa yang diharapkan. Kalau progres perbaikan dari kultural sudah dilakukan upaya. Namun tentunya kita terus pingin dapat masukan, karena punishment and reward kita sudah lakukan,” kata Listyo Sigit di Istana, Rabu (17/9).
Ia juga menegaskan bahwa selama ini Polri terbuka terhadap evaluasi dari berbagai pihak.
Menurut Listyo, masukan dari publik akan menjadi bagian penting dalam menjaga arah reformasi Polri ke depan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Selama ini kita melakukan upaya transformasi untuk perbaikan. Artinya Polri terbuka terhadap evaluasi, masukan dari luar untuk terus melakukan perbaikan bagi institusi dalam kegiatan kita maupun hal yang diharapkan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut ia juga menanggapi kritik publik soal dugaan tindakan brutal aparat dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
Ia menegaskan bahwa Polri sudah memiliki prosedur tetap (protap) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
“Saya kira kita sudah punya protap untuk menghadapi pengamanan aksi demo yang sudah sesuai dan diatur dalam UU No 9,” tandasnya.