SEBANYAK 169 Kepala Sekolah (Kepsek) di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah regional Banten dan DKI Jakarta mengikuti Pendidikan Khusus Kepala Sekolah ( iksuspala) 2024 di Balai Guru Penggerak (BGP) Banten.
Diksuspala 2024 bertajuk Transformasi Pendidikan Muhammadiyah berlangsung tanggal 26-29 September 2024 diikuti 169 peserta para Kepsek SD, SMP, SMA, MA dan SMK se-Banten dan DKI Jakarta.
Ketua Tim Diksuspala dan Penjaminan Mutu Nasional Sekolah/Madrasah Muhammadiyah, Pahri SAg, MM mengutarakan Diksuspala 2024 membahas materi dan program strategis di antaranya berkaitan dengan kebijakan pemerintah dibidang pendidikan, kebijakan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen-PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, penguatan ideologi Al Islam dan Kemuhammadiyahan serta sosialisasi program Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah di Banten dan DKI Jakarta.
Baca juga : Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Gelar TOT Diksuspala di Solo
"Materi utama lainnya adalah mengubah mindset atau pola pikir kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dan madrasah Muhammadiyah yang maju dan berkeunggulan. Juga materi tentang branding dan marketing, bagaimana sekolah Muhammadiyah itu dibranding dengan bagus juga dipasarkan dengan baik," ungkap Pahri.
Selain itu, materi tentang membangun kemitraan, sekolah Muhammadiyah itu akan besar kalau sekolah itu mampu menjalin kemitraan dengan masyarakat, stake holder, dengan pemerintah, dengan perserikatan antar sekolah dan dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi).
Juga materi tentang rencana induk pengembangan sekolah Muhamnmadiyah, bagaimana sekolah Muhammadiyah mampu meneropong untuk mempersiapkan diri pada 2030, 2045, 2050, hingga tahun 2100 ke depan.
Baca juga : Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah dan Institut Leimena Gelar Pelatihan LKLB Ke-10
Berikutnya materi tentang proyek pengembangan sekolah atau PPS lebih spefisik, dari sekolah Muhammadiyah yang tersebar di Banten, DKI Jakarta.Sekolah dan madrasah Muhammadiyah harus mempunyai spesifikasi, mempunyai karakter, mempunyai keunggulan, yang mungkin berbeda dengan sekolah-sekolah non Muhammadiyah.
"Jadi kepala sekolah harus pintar membuat sebuah proyek apa yang bisa dikembangkan di sekolahnya, yang tidak sama dengan sekolah disekitarnya dan mempunyai ciri keunggulan serta karakter tersendiri," ujar Pahri.
Materi penting lainnya tentang tata kelola keuangan sekolah Muhammadiyah sebagai sekolah yang mandiri, tidak tergantung kepada masyarakat juga tidak tergantung kepada pemerintah.
Baca juga : Menikmati Keelokan Bukit Idaman
"Di sinilah sekolah Muhammadiyah ke depan mampu mengelola keuangan dengan baik, sehingga sekolah Muhammadiyah mampu memberikan kesejahteraan kepada para guru dan tenaga kependidikannya," tukasnya.
Pahri menambahkan Diksuspala 2024 juga menampilkan narasumber internal sejumlah kepala sekolah hebat dan sukses yang berhasil membesarkan sekolah sekolah Muhammadiyah. "Mereka kepala sekolah ini benar benar dari sekolah from zero to hero yakni membangun dari nol tidak ada apa apanya hingga sukses menjadi hero," ungkapnya.
Di antara kepala sekolah tersebut Ustaz Ainurofik, Kepsek SMP Muhamamdiyah Musasi Sidoarjo Jawa Timur, yang berhasil membangun sekolahnya dari nol, yang awalnya ditolak masyarakat setempat hingga diterima dan menjadi sekolah unggulan.
Baca juga : Muhammadiyah Sebut Hasil Kelola Tambang untuk Bangun Sekolah dan Rumah Sakit
Lalu, ustaz Agus Julianto, mantan Kepsek MBS Muhammadiyah di Prambanan, Yogyakarta membangun pondok dari nol tidak ada santri atau muridnya dengan dana minim dan bangunan tanah juga minim. Kini memiliki tanah luas, dari sekolah minim dana hingga sukses memiliki dana besar hingga miliaran rupiah.
Terkait Diksuspala 2024 Kepala Dikdasmen-PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi,Phd, menambahkan Diksuspala sebagai program penting pendidikan berkemajuan di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah.
"Diksuspala merupakan program nasional dari Majelis Dikdasmen- PNF untuk meningkatkan profesionalisme dan komitmen para kepala sekolah dan madrasah seluruh Indonesia," tukas Didik Suhardi yang juga mantan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek.
Menginspirasi
Dalam kegiatan ini, sejumlah kepala sekolah menilai Diksuspala 2024 memantik danq menginspirasi mereka sebagai pimpinan sekolah yang juga leader bagi para guru dan siswa.
"Diksuspala ini luar biasa bagi saya dengan contoh prakteknya dari narasumber para kepala sekolah yang hebat sehingga benar benar menginspirasi kami," kata Kepsek SMP Muhammadiyah 36 Tebet,Jakarta Selatan, Mona Farida.
Febriantoni Kepala SMK 1 Muhammadiyah Kemayoran,Jakarta mengutarakan Diksuspala sangat bermanfaat karena dilatih para praktisi yang berkompeten.
"Kami berharap pelatihan ini membangkitkan sekolah sekolah Muhammadiyah yang ada di Jakarta dan Banten, "kata Febriantoni.
Bagi Fachrizal Kepsek SD Muhammadiyah 50, Kemayoran, Jakarta mengaku terpantik di pelatihan ini untuk melakukan terobosan.
"Saya benar benar merasa dari nol bertemu dengan para praktisi hebat di Diksuspala. Mereka berpengalaman tidak hanya teori, tetapi berdasarkan pengalaman dalam memimpin sekolah di Muhammadiyah mulai dari nol atau zero hingga sukses menjadi hero. Sungguh mengisi hati dan mengisi pikiran saya," ungkap Fachrizal dengan nada serius.
Bagi Agus Solihin Kepsek SD Muhammadiyah 2 Pondok Aren Tangsel Banten,Diksuspala memiliki makna penting menambah inspirasi dan kompetensi dirinya dalam memimpin sekolah Muhammadiyah. "Saya telah tiga kali mengikuti Diksuspala dan memberi ilmu, wawasan juga kompetensi semasa memimpin sekolah," tukas Agus yang dibesarkan dari keluarga besar dan tokoh Muhammadiyah di Tangsel.(H-2)