PEMBANGUNAN kolam retensi di kawasan Terminal KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi, Jawa Barat, masih berproses. Keberadaannya nanti diharapkan bisa mengatasi permasalahan banjir.
Terutama di wilayah kawasan terminal yang jadi daerah langganan banjir. Terlebih, saat ini cuaca sudah memasuki musim hujan.
Keberadaan kolam retensi ditinjau Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Dia ingin memastikan progres pembangunannya mengingat beberapa hari lalu Kota Sukabumi dilanda banjir hampir di semua kelurahan di 7 kecamatan.
"Meskipun pembangunan masih berproses, kolam retensi sudah mulai bisa berfungsi," kata Kusmana.
Anggaran pembangunan kolam retensi dibiayai dari Pemprov Jabar. Kedalamannya mencapai 5-6 meter. Fungsinya diharapkan bisa menampung volume air saat hujan deras.
Kolam retensi dirancang menggunakan sistem pengaturan debit air. Jadi, sangat memungkinkan air dialirkan secara terkontrol, sehingga dapat mencegah meluapnya air ke pemukiman sekitar saat intensitas curah hujan meningkat.
Bagi Kusmana, kolam retensi menjadi solusi jangka panjang. "Jadi, kolam retensi ini tak jauh beda dengan embung. Fungsinya untuk menampung air saat curah hujan tinggi."
Kawasan Terminal KH Ahmad Sanusi merupakan daerah rawan banjir. Setiap kali hujan, daerah sekitar terdampak meluapnya air.
"Masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat mengatasi banjir yang potensinya meningkat karena saat ini memasuki hujan. Kami sedang mengevaluasi titik-titik rawan yang membutuhkan solusi bersama agar penanganan banjir semakin efektif," pungkasnya.