LAPORAN Kementerian Kesehatan Libanon menyatakan serangan Israel dua minggu terakhir ini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Libanon, hampir seperempatnya adalah perempuan dan anak-anak. Ratusan ribu orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Hizbullah adalah kelompok milisi yang terlatih dengan baik, yang diyakini memiliki puluhan ribu pejuang dan dilengkapi persenjataan 150.000 roket dan rudal. Pertempuran terakhir pada tahun 2006 menemui jalan buntu, dan kedua belah pihak telah menghabiskan waktu selama dua dekade terakhir untuk mempersiapkan diri menghadapi pertempuran berikutnya.
Serangan udara baru-baru ini yang menewaskan sebagian besar pimpinan tertinggi Hizbullah. Sementara ledakan ratusan penyeranta dan walkie-talkie milik Hizbullah mengindikasikan bahwa Israel telah menyusup jauh ke dalam jajaran petinggi kelompok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi pada hari Senin (30/9), pemimpin sementara Hizbullah, Naim Kassem, mengatakan para komandan Hizbullah yang terbunuh dalam beberapa minggu terakhir telah diganti.
Seiring dengan meningkatnya pertempuran, negara-negara Eropa telah mulai menarik diplomat dan warga negara mereka dari Libanon. (I-2)