ARTICLE AD BOX
Dancing in September merupakan salah satu lagu populer yang dibawakan oleh Ardhito Pramono. Selain musiknya enak didengar, makna lagu Dancing in September juga dekat dengan kehidupan percintaan anak muda.
Diambil dari buku Digital Marketing Black Box, Dianta Hasri (2021:195), Ardhito Pramono memulai kariernya pada tahun 2013. Ia mulai dikenal setelah berhasil memenangkan Artis Jazz Vokal Terbaik pada tahun 2019.
Makna Lagu Dancing in September yang Menarik Disimak
Banyak pendengar Dancing in September yang merasa jika lagu ini sangat mewakili perasaan mereka. Meskipun liriknya ditulis dalam bahasa Inggris, namun makna lagu Dancing in September terasa sampai ke hati.
Lagu Dancing In September terinspirasi dari pengalaman dan perasaan Ardhito sendiri. Sesuai judulnya, lagu ini bercerita tentang akhir kisah cinta yang terjadi di bulan September.
Pada lirik "I once was dancing in September" dapat dimaknai dengan masa introspeksi dan nostalgia. Ardhito mencoba menangkap kenangan pahit dari hubungan cinta yang berakhir di bulan September.
Pada awalnya, hubungan mereka sama indahnya seperti kisah cinta yang lain. Namun seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perbedaan pandangan di antara mereka berdua.
Awal keretakan hubungan terjadi ketika salah satu dari mereka sudah tidak dapat lagi berpura-pura memiliki visi yang sama. Hal ini pun diperparah dengan sikap pasangan yang tetap memaksakan kehendaknya.
Hal ini dinyatakan dalam lirik lagu "While keep believing in my visions, we could be" (Selama tetap percaya pada pandanganku, kita mungkin (masih bisa bersama).
Hubungan yang terjalin pun berada di ujung tanduk, saat salah satu dari mereka memutuskan untuk menyerah. Meskipun berat, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk melepaskan kekasihnya.
Walaupun telah berpisah, Ardhito masih terus mengenang kebersamaan mereka yang dahulu diwarnai kebahagiaan. Begitu beratnya menghadapi perpisahan, hingga ia memohon agar waktu dapat diputar ulang.