Menkes Ungkap Masih Ada Orang Bergaji Rp 100 Juta per Bulan Terima Bantuan Iuran

3 weeks ago 33
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Rapat bersama Komisi IX dengan Kemenkes, DJSN dan BPJS Kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, lebih dari separuh penduduk Indonesia atau sekitar 51 persen peserta BPJS Kesehatan yang iurannya masih dibayarkan oleh pemerintah.

Budi memaparkan, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Ekstrem dan Non-Ekstrem (DTSEN), terdapat data menyimpang di antara kelompok penerima yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).

Ia menyebut, masih ada sekitar 0,56 persen masyarakat dari kelompok desil 10 atau 10 persen penduduk terkaya di Indonesia, yang justru tercatat sebagai penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.

“Itu kan desil 10 kan 10 persen orang terkaya di Indonesia, ada juga yang dibayarin PBI-nya 0,56 persen, itu kan demikian data ini bagus kalau ada penghapusan buku,” kata Budi dalam Raker bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (13/11).

Budi turut menyoroti adanya masyarakat berpenghasilan tinggi, dengan pendapatan mencapai sekitar Rp 100 juta per bulan, yang masih tercatat sebagai penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.

“Ada juga yang mesti dihapus (kelompok) desil 9, pendapatannya Rp 100 juta sebulan ke atas, ngapain juga dibayarin PBI-nya,” ucap Budi.

Ia pun menyarankan pihak BPJS Kesehatan untuk melakukan pembersihan data penerima bantuan, agar hanya masyarakat berpenghasilan lebih rendah yang PBI nya ditanggung oleh pemerintah.

“BPJS enggak usah cover yang kaya-kaya deh. Kenapa? Karena yang kelas satu itu biar diambil (asuransi) swasta,” tutur Budi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Kantor Kemenkes, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/10). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Sebelumnya, Budi juga sempat menyinggung kasus Pemprov DKI Jakarta yang pernah menanggung iuran BPJS warga dari kalangan mampu, termasuk pejabat eselon satu di kementeriannya.

“Sekjen saya, Pak Kunta Wibawa itu juga dibayarin PBPU-nya karena dia di DKI Jakarta pada saat itu. Bapak ibu pernah denger kan DKI Jakarta semua dibayarin sama pemda termasuk Pak Kunta Wibawa, dan ada orang lain yang lebih kaya dari beliau juga dibayarin,” kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, dikutip Kamis (13/11).

Ia pun menjelaskan Presiden Prabowo Subianto ingin seluruh program bantuan sosial seperti subsidi listrik, bantuan kesehatan, hingga bantuan tunai menggunakan satu basis data, sehingga masyarakat yang tergolong miskin bisa mendapatkan semua bentuk bantuan secara konsisten.

Untuk itu, pemerintah sepakat satu-satunya sumber data penerima bantuan sosial adalah DTSEN milik BPS. Data ini akan diperbarui oleh Kemensos, dan digunakan untuk penerbitan SK bulanan yang jadi dasar pembayaran manfaat.

Read Entire Article