Opsi Percepat Identifikasi Korban Banjir Sumatera: DNA Dikirim ke Lab Jakarta

Wakapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan membuka opsi untuk mempercepat identifikasi jenazah korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, Sumbar.

Dedi menyebut, jika identifikasi sidik jari terhalang karena faktor kondisi jenazah, tes DNA merupakan langkah akurat yang akan dilakukan. DNA para korban dapat dikirim ke laboratorium DVI Polri di Jakarta.

"Langkah terakhir apa yang memang kondisinya memang, mohon maaf, sudah tidak baik, maka harus dengan menggunakan DNA," kata Dedi di RS Bhayangkara Padang, Sumbar, Kamis (4/12).

Dedi mengatakan laboratorium DVI Polri di Jakarta memeriksa DNA dengan cepat.

"(Sampel) DNA ini kami mintakan dari keluarga korban. Kita punya lab DNA yang cukup cepat di Jakarta. Mungkin dalam waktu tiga hari tes DNA, bisa langsung disampaikan kepada pihak keluarga. Sehingga jenazah yang ada di seluruh rumah sakit Polri ini bisa diserahkan dan segera dimakamkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto, pihaknya diminta untuk mempercepat identifikasi para korban.

Oleh sebab itu, kata dia, metode 'jemput bola' akan dilakukan. "(Wilayah) Agam kami kirim tenaga kesehatan (nakes). Jadi jangan harus menunggu lama di sini (RS Bhayangkara Padang), kalau perjalan dari Agam ke sini membutuhkan waktu," kata Dedi.

"Harusnya tim DVI kita bisa langsung setelah dapat jenazah dari relawan atau tim kita, bisa kita langsung identifikasi. Sidik jari dulu yang cepat. Kemudian baru antemortemnya, setelah antermortem selesai baru clear baru kita cari," lanjut dia.

Dedi melanjutkan, "Tim dari Jakarta, semuanya turun ke sini, bahu-membahu. Dan pemerintah daerah, Basarnas, kemudian Badan Penanggulangan Bencana, TNI, dan sektor terkait lainnya. Ini kecepatan kita juga untuk segera mengevakuasi korban, baik itu korban meninggal dunia, khususnya korban yang harus kita selamatkan dan mendapat perawatan rumah sakit."