Penderita Gangguan Kecemasan Miliki Kadar Kolin Otak Lebih Rendah

2 days ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Penderita Gangguan Kecemasan Miliki Kadar Kolin Otak Lebih Rendah Ilustrasi(freepik)

Penelitian terbaru dari UC Davis Health menemukan bahwa penderita gangguan kecemasan cenderung memiliki kadar kolin yang lebih rendah di beberapa area penting otak. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry dan didasarkan pada tinjauan terhadap 25 studi yang membandingkan neurometabolit otak pada 370 orang dengan gangguan kecemasan serta 342 partisipan tanpa kecemasan.

Analisis menunjukkan kolin, nutrisi esensial yang mendukung fungsi sel dan otak, sekitar 8% lebih rendah pada individu dengan gangguan kecemasan. Penurunan paling jelas terlihat di korteks prefrontal, wilayah otak yang berperan dalam berpikir, pengaturan emosi, dan pengambilan keputusan.

“Ini adalah meta-analisis pertama yang menunjukkan pola kimiawi di otak pada gangguan kecemasan,” ujar Jason Smucny, asisten profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku sekaligus salah satu penulis studi tersebut. “Ini menyiratkan bahwa pendekatan nutrisi, seperti suplementasi kolin yang tepat, mungkin dapat membantu mengembalikan keseimbangan kimia otak dan meningkatkan hasil bagi pasien.”

Kolin berfungsi penting dalam pembentukan membran sel, pengaturan suasana hati, memori, dan kendali otot. Tubuh hanya memproduksi sebagian kecil, sehingga sebagian besar kebutuhan harus dipenuhi dari makanan.

Penulis senior studi, Richard Maddock, seorang psikiater dan profesor riset di departemen yang sama, menegaskan gangguan kecemasan merupakan kondisi umum dan sering tidak tertangani secara optimal. “Gangguan kecemasan adalah penyakit mental paling umum di Amerika Serikat, memengaruhi sekitar 30% orang dewasa. Kondisi ini bisa sangat melemahkan, dan banyak orang tidak menerima pengobatan yang memadai,” katanya.

Gangguan kecemasan melibatkan perubahan cara otak memproses stres serta ancaman. Amygdala dan korteks prefrontal, dua area penting dalam respons terhadap bahaya dan pengambilan keputusan, bekerja berbeda pada penderita kecemasan. Ketidakseimbangan kimia, seperti tingginya norepinefrin, juga berperan dalam meningkatkan respons “fight-or-flight”.

Maddock dan Smucny menggunakan proton magnetic resonance spectroscopy (1H-MRS), teknik pemindaian non-invasif berbasis MRI, untuk mengukur kandungan kimia di jaringan otak. Penelitian sebelumnya dari Maddock telah menemukan kadar kolin yang lebih rendah pada pasien gangguan panik, sehingga mendorong dilakukannya meta-analisis berskala lebih besar ini. “Jumlah yang 8% lebih rendah memang terdengar kecil, tetapi di otak itu signifikan,” ujarnya.

Para peneliti menduga bahwa tingginya aktivitas “fight-or-flight” pada gangguan kecemasan meningkatkan kebutuhan kolin otak, sehingga menurunkan ketersediaannya. Meski demikian, Maddock menekankan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah peningkatan asupan kolin dapat memengaruhi gejala kecemasan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengonsumsi suplemen kolin dalam jumlah besar tanpa panduan yang tepat.

Menurut Maddock, diet seimbang merupakan langkah penting untuk mendukung kesehatan fisik dan mental. Ia menyatakan bahwa banyak orang, termasuk anak-anak di AS, belum memenuhi kebutuhan kolin harian yang direkomendasikan. Beberapa sumber makanan kaya kolin antara lain hati sapi, kuning telur, daging sapi, ayam, ikan, kedelai, dan susu. (Science Daily/Z-2)

Read Entire Article