Perangi Pungli, Pemkot Bandung Bersihkan Parkir Liar di Kawasan Asia Afrika

Pemkot Bandung bersihkan Jalan Asia Afrika dari parkir liar.(Diskominfo Kota Bandung)

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan tindakan tegas terhadap praktik parkir liar dan pungutan liar (pungli) di kawasan ikonik Jalan Asia Afrika, Kamis (25/12) malam. 

Penertiban ini merupakan upaya serius otoritas kota untuk mengembalikan fungsi trotoar sebagai hak pejalan kaki serta menjaga kenyamanan kawasan bersejarah dari aktivitas ilegal yang meresahkan wisatawan.

Dalam operasi tersebut, petugas gabungan menemukan ratusan sepeda motor yang memenuhi trotoar di depan Gedung Merdeka. Selain itu, puluhan unit mobil kedapatan parkir di badan jalan tepat di depan Kantor Pos Asia Afrika, yang memicu penyempitan arus lalu lintas di jantung Kota Kembang.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang memimpin langsung penertiban tersebut, menegaskan bahwa pemanfaatan trotoar untuk parkir kendaraan adalah pelanggaran berat terhadap aturan lalu lintas dan tata ruang. 

"Kami menemukan ratusan motor parkir di atas trotoar depan Gedung Merdeka. Ini jelas melanggar peraturan dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun," tegas Farhan di lokasi kejadian.

Farhan juga menyoroti temuan tarif parkir selangit yang mencapai Rp10.000 untuk motor dan Rp20.000 untuk mobil tanpa karcis resmi. 

"Jika ada pungutan tarif sebesar itu tanpa karcis, itu adalah pungli 100 persen. Uang hasil pungutan ilegal tersebut tidak boleh diambil atau digunakan oleh juru parkir, melainkan harus disita sesuai aturan hukum yang berlaku," tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemkot Bandung menerapkan sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring) bagi para juru parkir liar. Beberapa kendaraan yang membandel pun langsung dikenai sanksi derek. 

Guna memberikan solusi jangka pendek, kendaraan-kendaraan tersebut diarahkan ke kantong parkir resmi, salah satunya di area parkir Bank Mandiri yang telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

Operasi pembersihan parkir liar ini rencananya akan terus diperluas ke ruas jalan lain yang rawan pelanggaran, seperti Jalan Naripan hingga ke arah timur kota. Langkah ini diharapkan menjadi efek jera bagi oknum yang memanfaatkan ruang publik secara ilegal serta menjaga citra Bandung sebagai kota wisata yang tertib, aman, dan nyaman. 

Pemkot Bandung juga mengimbau masyarakat untuk selalu parkir di tempat resmi dan tidak ragu melaporkan jika menemukan praktik pungutan yang tidak wajar. (AN/P-5)