Perdagangan Batam September 2025 Surplus, Sektor Non-Migas Tumbuh Positif

Ilustrasi.( MI/Hendri Kremer.)

Kinerja perdagangan Kota Batam pada bulan September 2025 mencatatkan surplus yang terus berlanjut, mencapai US$141,77 juta. Surplus ini didorong oleh peningkatan signifikan dalam sektor ekspor non-migas, yang tumbuh 6,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Eko Aprianto, mengatakan bahwa total ekspor Batam sepanjang September 2025 tercatat sebesar US$1.633,20 juta, meningkat 5,93 persen dibandingkan Agustus 2025 yang hanya mencapai US$1.541,81 juta. Di sisi lain, impor Batam tercatat sedikit menurun sebesar 0,04 persen, dengan total nilai impor mencapai US$1.491,43 juta, dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$1.492,04 juta.

"Pertumbuhan ekspor yang pesat ini terutama didorong oleh sektor non-migas, yang mencapai US$1.572,44 juta. Di sisi lain, ekspor migas tercatat hanya sebesar US$57,33 juta, turun 4,50 persen," katanya, Rabu (26/11).

Sektor non-migas menjadi pendorong utama surplus perdagangan Batam pada September 2025, dengan mesin dan peralatan listrik (HS 85) mendominasi ekspor dengan nilai US$831,02 juta. Sektor lain yang juga memberikan kontribusi besar adalah mesin dan peralatan mekanis (HS 84) yang mencapai US$184,01 juta.

"Untuk tujuan ekspor, Singapura menjadi negara tujuan utama dengan total ekspor sebesar US$456,59 juta, diikuti oleh Amerika Serikat yang menyerap ekspor Batam senilai US$428,67 juta," ujarnya.

Di sisi impor, struktur impor Batam tetap stabil dengan China menjadi negara asal terbesar untuk impor Batam pada bulan September 2025. China menyumbang US$626,19 juta atau sekitar 41,99 persen dari total impor Batam, mengalami kenaikan 1,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Negara-negara lain seperti Singapura dan Taiwan juga berkontribusi signifikan, dengan impor masing-masing sebesar US$136,69 juta dan US$114,72 juta.

Komoditas impor terbesar Batam adalah mesin dan peralatan listrik (HS 85), yang tercatat sebesar US$651,32 juta. Pelabuhan Batu Ampar terus mendominasi kegiatan perdagangan Batam, dengan total ekspor mencapai US$1.210,24 juta dan impor mencapai US$1.115,57 juta. Pelabuhan Sekupang berada di posisi kedua dengan total ekspor senilai US$251,95 juta dan impor mencapai US$286,88 juta. Keempat pelabuhan utama—Batu Ampar, Sekupang, Kabil/Panau, dan Belakang Padang—mencatatkan 99,58 persen dari total ekspor Batam pada bulan September 2025.

Sektor Transportasi dan Pariwisata

Dinamika sektor transportasi dan pariwisata Batam juga menunjukkan hasil yang bervariasi. Jumlah penumpang transportasi udara domestik meningkat 6,68 persen, dengan total penumpang mencapai 294.487 orang. Namun, jumlah penumpang internasional menurun 7,26 persen menjadi 11.537 orang.

Sementara itu, kunjungan wisatawan asing (wisman) ke Batam mengalami penurunan 3,36 persen pada September 2025, dengan total kedatangan mencapai 141.958 orang. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kedatangan wisatawan asing mengalami peningkatan 23,03 persen.

Tingkat hunian hotel berbintang di Batam pada September 2025 tercatat sebesar 52,10 persen, mengalami penurunan 1,72 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata lama menginap tamu di hotel berbintang juga sedikit menurun, yaitu 1,83 hari, turun 0,03 poin dibandingkan Agustus 2025.