Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah diterjunkan ke lokasi kecelakaan yang melibatkan mobil Kapolres Boyolali dan truk tronton di Tol Kandeman, Batang kemarin.
Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti kecelakan yang menewaskan sopir dan ajudan kapolres.
"Kita lakukan juga TAA dari Ditlantas untuk melaksanakan penyelidikan laka lantas tersebut. (Penyebab) masih penyelidikan saya belum berani menyampaikan karena proses masih berlangsung," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto dalam keterangannya, Rabu (2/10).
Pihaknya juga masih memeriksa sopir truk tronton tersebut. Apakah berpotensi menjadi tersangka, menurut Artanto hal itu masih diselidiki.
"Ini masih penyelidikan ya karena itu kejadian mengakibatkan meninggal dunia, tentunya penyelidikan harus hati-hati dan mesti ada kepastian kita menggunakan scientific crime investigation," jelas dia.
Termasuk, adanya indikasi apakah truk tersebut masuk pelanggaran ODOL (Over Dimension Over Loading) karena membawa muatan tiang listrik yang besar dan panjang.
"(Indikasi ODOL) nanti akan disampaikan dari proses penyelidikan. Saat ini tentunya dari kemarin sampai sekarang sopir dilakukan pemeriksaan oleh Ditlantas dan Polres Batang," kata Artanto.
Mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi Kapolres Boyolali Muhammad Yoga beserta ajudan dan sopirnya, menabrak bagian belakang truk tronton yang memuat tiang listrik di Kandeman KM 346 sekitar pukul 01.25 WIB.
Saat itu Kapolres hendak pergi ke Jakarta untuk menjenguk keluarganya yang sakit.
Dalam kejadian ini, sopir dan ajudannya meninggal dunia di lokasi. Sementara Kapolres Boyolali masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Telah terjadi kecelakan semalam pukul 01.25 WIB di Tol Kandeman KM 346 kecelakaan itu melibatkan bapak Kapolres Boyolali. Kendaraan beliau menabrak truk tronton yang membawa tiang listrik dari arah timur ke barat jalur B," ujar Kombes Pol Artanto, Selasa (1/10).