Squid Game versi “Semua Bisa Matematika”, sebuah inovasi pembelajaran karya guru muda bernama Popy Asri Yeni, M.Pd.(Dok. Istimewa)
Di SMP Negeri 18 Muaro Jambi, tawa riuh siswa kerap terdengar dari ruang kelas matematika. Bukan karena mereka sedang bercanda tanpa arah, melainkan sedang bermain Squid Game versi “Semua Bisa Matematika”, sebuah inovasi pembelajaran karya guru muda bernama Popy Asri Yeni, M.Pd.
“Matematika itu sering dianggap momok,” kata Popy sambil tersenyum. “Tapi saya percaya, kalau anak-anak sudah suka dengan gurunya, mereka akan lebih terbuka dan akhirnya suka juga dengan pelajarannya.”
Guru Muda yang Dekat dengan Dunia Murid
Sebagai guru matematika, Popy memahami karakter remaja yang energik dan mudah bosan. Alih-alih memaksa mereka duduk diam, ia membawa tren populer ke dalam kelas.
Ketika Squid Game viral dua tahun lalu, Popy melihat peluang untuk mengadaptasinya ke dalam pembelajaran matematika yang lengkap dengan tahapan permainan seperti “mengumpulkan telur” dan “estafet bilangan berpangkat”. Namun, yel-yel “Red Light, Green Light” berubah menjadi “Semua Bisa Matematika!”
“Setiap telur punya poin. Untuk dapat soal, mereka harus menukarnya dengan telur. Jadi ada strategi, kerja sama, dan semangat kompetisi yang sehat,” tuturnya.
Tak berhenti di situ, ia juga mengangkat tren cek kodam yang viral di media sosial. Di kelasnya, “kodam” berarti Kapsul Operasi Dasar Matematika. Siswa menggunakan botol untuk menebak hasil operasi angka, permainan sederhana namun efektif menumbuhkan kepercayaan diri.
“Saya ingin anak-anak tidak merasa beban melihat matematika,” ujarnya. “Kalau mereka sudah senang duluan, belajar jadi lebih mudah.”

Berawal dari Ketidakpercayaan Diri
Semangat muda Popy bukan tanpa rintangan. Saat dipercaya menjadi fasilitator daerah Tanoto Foundation pada 2021, ia sempat merasa ragu.
“Saya masih guru baru saat itu. Di antara banyaknya guru senior,” kenangnya. “Tapi Tanoto Foundation tidak melihat umur atau pangkat. Mereka memberi saya ruang untuk belajar, dan dari situlah saya mulai percaya diri.”
Kini, kepercayaan diri itu membawanya menjadi ketua tim SIPINTAR (Sinergi Inovasi Pembelajaran Integratif Literasi dan Numerasi berbasis Teknologi dan Budaya Lokal), inisiatif dari Program Literasi Numerasi Grant Project Tanoto Foundation. Proyek ini menampilkan karya guru dan siswa dalam bentuk video praktik baik pembelajaran.
“Dulu saya takut gagal, tapi sekarang saya tahu, belajar itu proses. Tidak apa-apa salah, yang penting terus mencoba,” ujarnya.
Kreatif di Tengah Keterbatasan
Tujuh tahun mengajar di SMPN 18 Muaro Jambi, Popy harus berhadapan dengan fasilitas terbatas yaitu beberapa ruang kelas bahkan belum memiliki infokus. Namun, keterbatasan itu justru menumbuhkan kreativitas.
“Kalau fasilitas terbatas, jangan berhenti berinovasi. Saya pakai halaman sekolah untuk bermain, kertas bekas untuk alat peraga. Yang penting, anak-anak belajar dengan gembira,” katanya.
Popy menerapkan pendekatan Problem-Based Learning dan Deep Learning melalui tiga prinsip utama: mindful learning (memahami alasan di balik konsep), meaningful learning (mengaitkan materi dengan kehidupan nyata), dan joyful learning (belajar dengan suasana menyenangkan).
“Anak-anak saya itu tipe yang suka bergerak, jadi saya tidak bisa hanya ceramah. Harus ada aktivitas,” jelasnya.
Menyalakan Semangat Pemuda di Kelas
Bagi Popy, menjadi guru adalah pilihan sadar untuk terus belajar, bukan karena merasa paling pintar.
“Saya bukan mahasiswa paling cemerlang dulu,” ucapnya jujur. “Tapi semangat belajar saya tidak pernah padam. Saya ingin murid-murid saya juga punya semangat itu, tidak mudah menyerah dan tidak insecure.”
Ia menilai semangat itu sejalan dengan makna Hari Sumpah Pemuda: keberanian untuk bersatu, berinovasi, dan memberi arti bagi bangsa tanpa harus menunggu sempurna.
“Jadi guru itu seperti jadi pemuda, harus punya semangat perubahan. Dunia berubah cepat, murid berubah cepat, dan kita juga harus terus belajar menyesuaikan diri,” tuturnya.
Dari Kelas ke Panggung Prestasi
Inovasinya bukan hanya membuat kelas hidup, tapi juga mengantarkannya meraih berbagai penghargaan, di antaranya:
- 10 Besar GTK Inovatif Provinsi Jambi 2024 lewat asesmen Cek KODAM (Kapsul Operasi Dasar Matematika)
- Juara I Lomba Best Practice Kabupaten Muaro Jambi 2022 lewat Kemingking Fraction Week
- Medali Perak Teacherlympics 2021 untuk karya “Hidden Marbles”
- Juara 3 Best Practice 2019 lewat literasi numerasi “Math Rangers”
Selain mengajar, Popy juga aktif menulis. Ia telah menerbitkan beberapa antologi cerpen, antara lain Di Pertengahan Tahun (2021), Sukma Wiyata (2023), dan Pelita Ilmu (2024).
Menutup percakapan, Popy menyampaikan pesan sederhana namun kuat:
“Jangan hanya menargetkan nilai tinggi. Bangunlah rasa senang belajar pada murid-murid kita. Dan jangan berhenti belajar, karena zaman terus berubah, begitu juga cara kita mengajar.”

8 hours ago
4




















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332436/original/003536800_1756480749-Foto_1__10_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348193/original/048291100_1757781492-000_74DX7CN.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5349999/original/079078300_1757982188-Update_iPadOS_26_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5297258/original/078475600_1753678681-irak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4919615/original/005500400_1723771825-000_34U66K6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5118310/original/048309000_1738502700-PodiumWS3_ThailandMasters2025_PBSI_20250202.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347633/original/080048700_1757689747-WhatsApp_Image_2025-09-12_at_15.16.45__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352717/original/059565100_1758110238-Punya_Performa_Ultra__HUAWEI_Pura_80_Pro_Hadir_dengan_Sensor_1_Inci_Terbesar_di_Industri___Akurasi_Warna_Terbaik_1.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351102/original/047113200_1758014664-IMG-20250916-WA0046.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347166/original/048805600_1757662606-Astrid_Kuya_0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349658/original/078498700_1757926641-IMG_20250915_110940_977.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351336/original/075025700_1758029748-20250916-Alexander_Popovskiy-HEL_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347165/original/022584300_1757662606-Astrid_Kuya_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4438802/original/091605900_1684902377-Jepretan_Layar_2023-05-24_pukul_10.56.50.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349485/original/046652500_1757923352-SNP08794_1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5351231/original/019581400_1758019745-Kejurnas_Muaythay_2.jpeg)