Profil Tuan Rondahaim Saragih Garingging: Pahlawan Nasional dari Tanah Simalungun

Profil Tuan Rondahaim Saragih Garingging sosok pahlawan nasional dari Tanah Simalungun.(Dok. Media Indonesia)

Tuan Rondahaim Saragih Garingging adalah salah satu tokoh besar dari Tanah Simalungun yang kini kembali banyak diperbincangkan. Namanya muncul bukan hanya dalam cerita rakyat, tetapi juga karena gelar pahlawan nasional yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025.

Sosoknya dikenal sebagai Raja Raya ke-XIV yang berani menentang penjajahan Belanda di Sumatera Utara, sekaligus pemimpin yang bijak dalam mengatur rakyatnya.

Ia hidup di masa penuh gejolak ketika kekuasaan kolonial Belanda mulai menancapkan pengaruh di wilayah Simalungun. Sebagai pemimpin adat, Rondahaim tidak sekadar menjaga tradisi, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap tekanan kolonial.

Ia menolak tunduk pada sistem yang menindas rakyat dan tetap mempertahankan kedaulatan daerahnya. Dalam berbagai catatan sejarah, ia dikenal sebagai sosok yang memadukan keberanian prajurit dan kebijaksanaan seorang raja.

Julukan “Napoleon der Bataks” sempat disematkan kepadanya karena strategi militernya yang cerdik dan berani. Ia memimpin rakyatnya dengan cara yang tegas namun tetap berlandaskan nilai kemanusiaan. Tuan Rondahaim tidak hanya melawan dengan senjata, tetapi juga melalui diplomasi dan kekuatan moral. Ia berupaya menjaga keseimbangan antara adat Simalungun dengan dinamika politik kolonial yang terus berubah.

Pemerintah Kabupaten Simalungun telah menetapkan Rondahaim Saragih sebagai Pahlawan Daerah melalui Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2013. Dalam aturan itu dijelaskan bahwa ia memenuhi seluruh syarat sebagai tokoh yang memiliki integritas moral, keteladanan, serta perjuangan nyata bagi bangsa dan negara. Bahkan pada tahun 1999, pemerintah pusat telah menganugerahinya Piagam Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama atas jasa-jasanya dalam perjuangan melawan penjajahan dan memperkuat semangat nasionalisme. 

Cermin Perjuangan Semangat Lokal

Kini, berbagai pihak di Sumatera Utara kembali mengusulkan agar Rondahaim Saragih diakui sebagai Pahlawan Nasional. Pemerintah daerah bersama tokoh adat, akademisi, dan sejarawan menilai kontribusinya melampaui batas wilayah Simalungun. Perjuangannya tidak hanya untuk mempertahankan kedaulatan daerah, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan besar melawan kolonialisme di Nusantara.

Dalam berbagai tulisan dan diskusi sejarah, Rondahaim digambarkan sebagai sosok yang menolak menyerah pada penjajahan dan terus berjuang hingga akhir hayatnya. Ia bukan hanya pemimpin politik, tetapi juga simbol perlawanan budaya. Melalui kepemimpinannya, masyarakat Simalungun belajar tentang pentingnya menjaga harga diri dan kemandirian bangsa.

Perjalanan hidup Tuan Rondahaim Saragih Garingging adalah cermin dari semangat perjuangan lokal yang menyatu dengan perjuangan nasional. Ia mewariskan teladan keberanian, kejujuran, dan kecintaan terhadap tanah air.

Kini, upaya untuk mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional bukan sekadar penghargaan terhadap masa lalu, melainkan pengakuan terhadap nilai-nilai perjuangan yang masih relevan hingga hari ini, bahwa kedaulatan, keberanian, dan kebijaksanaan tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga martabat bangsa. (tajdid.id, simalungunkab.go.id, diskominfo.sumutprov.go.id, mediaindonesia.com, Perpub Simalngun No.16 Tahun 2013/Z-10)