Renovasi Fasilitas Olahraga Bantu Tumbuhkan Kebiasaan Hidup Aktif di Sekolah

Momen kebersamaan siswa-siswi SMPN 26 Makassar terlihat saat mereka menikmati fasilitas lapangan olahraga yang baru direnovasi.(Dok. McDonald’s Indonesia)

MEMBANGUN kebiasaan hidup aktif pada anak tidak hanya bergantung pada motivasi dan kegiatan di rumah, tetapi juga pada lingkungan yang mendukung di sekolah. Fasilitas olahraga yang aman, layak, dan menarik dapat menjadi pemicu penting agar anak lebih semangat bergerak, berolahraga, dan mengembangkan kemampuan fisiknya.

Sayangnya, data Kementerian Pemuda dan Olahraga menunjukkan bahwa dari sekitar 439 ribu sekolah di Indonesia, kurang dari 12% yang memiliki fasilitas olahraga memadai.

Melihat kebutuhan tersebut, McDonald’s Indonesia melalui program National Breakfast Day (NBD) ke-13 menghadirkan kontribusi nyata dengan merampungkan renovasi 44 fasilitas olahraga sekolah di 12 provinsi, mulai dari Sumatera hingga Maluku. Upaya ini menjadi dorongan penting bagi para orang tua dan pendidik yang ingin melihat anak tumbuh sehat dan aktif.

Associate Director of Marketing McDonald’s Indonesia, Caroline Kurniadjaja, menegaskan konsistensi dukungan terhadap ruang berolahraga dapat menciptakan manfaat jangka panjang bagi anak. 

"Dengan fasilitas yang lebih layak, para siswa dapat berolahraga dengan lebih optimal. Ini bagian dari komitmen kami dalam mendukung gaya hidup sehat dan aktif bagi generasi muda," ujarnya.

Salah satu contoh dampak positif program ini terlihat di SMPN 26 Makassar. Lapangan yang sebelumnya rusak, berlubang, dan sering tergenang, kini telah menjadi lapangan multifungsi yang kuat dan aman digunakan untuk basket, voli, futsal, hingga karate. Kondisi lapangan yang stabil dan nyaman tentu berpengaruh langsung pada rasa aman anak saat beraktivitas, sekaligus membantu mereka mengembangkan kapasitas fisik tanpa risiko cedera berlebih.

Kepala SMPN 26 Makassar Nur Rahmah menyebut renovasi ini memberi perubahan besar. Dengan jumlah siswa mencapai 700 orang, antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan fisik meningkat signifikan. Bagi orangtua, kondisi ini memberikan rasa tenang, anak dapat berolahraga di fasilitas yang memadai, sambil membangun disiplin, percaya diri, dan kebiasaan hidup aktif.

Ruang Inklusif yang Menguatkan Kemandirian Anak
Program ini juga menyentuh sekolah inklusi, seperti SD YBPK Semampir Kediri. Di sini, lapangan baru tidak hanya berfungsi sebagai area olahraga, tetapi juga ruang interaksi sosial yang inklusif. Semua siswa, termasuk anak dengan kebutuhan khusus, kini dapat bermain bersama dalam lingkungan yang aman dan suportif.

Kepala SD YBPK Tyas Widiani menyampaikan, fasilitas ini dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Ruang yang nyaman membuat mereka lebih berani bergerak, mencoba hal baru, dan berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang sebelumnya mungkin terasa menantang.

Bagi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, adanya ruang inklusif seperti ini sangat berarti. Kegiatan fisik bukan hanya soal kebugaran, tetapi juga perkembangan emosional, keterampilan sosial, dan kemandirian.

Renovasi 44 fasilitas olahraga ini merupakan hasil donasi dari pembagian 150.000 Chicken Muffin gratis pada NBD ke-13, setara dengan dana Rp750 juta. Setiap menu yang dibagikan pada hari itu menyumbang Rp5.000 atas nama pelanggan, sebuah bentuk partisipasi sederhana yang menghasilkan dampak besar.

"Dukungan pelanggan membuat program ini semakin bermakna. Kami akan terus menghadirkan inisiatif yang berdampak positif bagi anak-anak dan komunitas sekolah."

Bagi orangtua, inisiatif seperti ini menghadirkan harapan semakin banyak sekolah yang memiliki sarana olahraga layak, semakin besar peluang anak untuk tumbuh menjadi generasi yang sehat, percaya diri, dan aktif. (Put/E-1)