Sanksi DKPP Soal Jet Pribadi, Pengamat: Terlalu Lunak, tak Beri Efek Jera

1 month ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Terlalu Lunak, tak Beri Efek Jera Ilustrasi jet pribadi(Dok: Metro TV)

PUTUSAN Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang hanya memberikan sanksi berupa peringatan keras kepada Ketua dan empat anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI atas kasus penyewaan jet pribadi dinilai tidak akan memberi efek jera. Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan, menilai keputusan DKPP terlalu lunak dan berpotensi membuat pemborosan serupa terulang di masa depan.

Sanksi DKPP terkait sewa private jet KPU menurut saya terlalu lunak. Tidak akan ada efek jera kalau sanksinya hanya peringatan keras,” ujar Yusak saat dikonfirmasi, Selasa (28/10).

Menurutnya, tindakan penyewaan private jet oleh pejabat KPU merupakan bentuk pemborosan anggaran yang tidak pantas dilakukan oleh lembaga penyelenggara pemilu. “Gaya hidup mewah pejabat KPU sangat tidak tepat di tengah ruang fiskal negara yang sempit. KPU seharusnya menjadi teladan dalam penggunaan dana pemilu secara efektif dan efisien,” ungkapnya.

Yusak menilai, sikap KPU mencerminkan mentalitas ‘aji mumpung’ yang bisa berdampak buruk bagi pengelolaan keuangan negara. “Jika polanya aji mumpung, ya repot ke depan, berapapun anggaran pemilu akan habis,” ucapnya.

Ia menambahkan, keputusan DKPP yang dianggap lunak itu juga mengecewakan masyarakat karena tidak mencerminkan keadilan hukum. DKPP, lanjut Yusak, seperti masuk angin dalam menegakkan akuntabilitas moral dan etik penyelenggara pemilu.

KPK Diminta Turun Tangan

Lebih lanjut, Yusak mengingatkan bahwa dengan hanya memberikan peringatan keras, potensi pemborosan anggaran bisa berulang di masa mendatang bahkan bisa menjalar hingga tingkat kabupaten/kota. Ia berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut menelusuri dugaan penyimpangan anggaran dalam kasus sewa private jet tersebut. 

“Dengan putusan DKPP yang cukup lunak, masyarakat berharap agar KPK bisa membongkar dugaan mark up pengadaan private jet yang diduga bermasalah,” ujarnya.

Yusak juga menilai sanksi moral bagi para anggota KPU yang terlibat adalah dengan tidak memilih mereka kembali pada periode berikutnya. 

“Sebaiknya kelima anggota KPU tersebut tidak maju lagi ke depan karena perilakunya yang hedon dan bermewah-mewahan sangat merugikan keuangan negara serta mencederai rasa keadilan masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya, DKPP telah menjatuhkan sanksi peringatan keras kepada Ketua KPU RI dan empat anggota komisioner lainnya atas penggunaan jet pribadi. Mereka adalah Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz. Sanksi serupa juga diberikan kepada Sekretaris Jenderal KPU RI, Bernard Darmawan. Anggota Majelis DKPP Ratna Dewi saat membacakan putusannya menyatakan bahwa para teradu telah terbukti melanggar kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara pemilu.

“Tindakan teradu I sampai dengan teradu V dan teradu VII dalam penggunaan private jet tidak dibenarkan menurut etika penyelenggara pemilu,” ujarnya.

Ia menambahkan, jenis pesawat yang digunakan jajaran KPU juga termasuk kategori eksklusif dan mewah, sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap integritas lembaga penyelenggara pemilu. Lebih lanjut, Ratna menjelaskan penggunaan jet pribadi tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal, yakni untuk memantau distribusi logistik pemilu ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Penggunaan private jet tidak sesuai dengan perencanaan awal untuk monitoring distribusi logistik di daerah 3T. Dari 59 kali perjalanan menggunakan private jet, tidak ditemukan satupun rute perjalanan dengan tujuan distribusi logistik,” tuturnya.(M-2) 
 

Read Entire Article