Sejarah Invasi Israel ke Lebanon Selalu Gagal, Apakah Kali Ini Akan Berhasil?

1 week ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Jet tempur Angkatan Udara Israel melepaskan suar untuk mencegat pesawat musuh yang diluncurkan dari Lebanon, Minggu (25/8/2024). Foto: JALAA MAREY / AFP

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Setelah serangkaian serangan udara besar-besaran di Lebanon, Israel diprediksi akan memulai invasi darat ke selatan negara tersebut pada Selasa (1/10).

Pasukan Israel bertujuan mendorong Hizbullah melampaui Sungai Litani, sekitar 29 kilometer dari perbatasan Israel, guna memulangkan 60 ribu warga Israel yang mengungsi di utara.

Dalam serangan pekan lalu, Israel berhasil membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, beserta beberapa komandan senior.

Tragedi itu memberikan pukulan telak terhadap kelompok militan Syiah tersebut. Meski demikian, invasi ini memicu pertanyaan besar: Akankah upaya Israel kali ini berbeda dari konflik di Lebanon sebelumnya?

Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock

Dikutip dari Reuters, Israel pernah mencoba hal serupa sejak 40 tahun lalu, tepatnya pada 1982. Saat itu mereka menginvasi hingga ke Beirut untuk menghancurkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Mereka berusaha memadamkan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur yang telah ada sejak Perang Israel-Arab pada 1967.

Meskipun Israel berhasil memindahkan PLO dari Lebanon, munculnya Hizbullah atas dukungan Iran justru memperumit situasi.

Para pendukung muda kelompok fundamentalis Syiah Hizbullah Lebanon berbaris di sepanjang sisi perbatasan Lebanon di Gerbang Fatima di desa Kfar Kila, Lebanon selatan, dalam sebuah demonstrasi pada (14/12/2001). Foto: ALI DIYA/AFP

Masuk ke tahun 2000, korban Israel terus meningkat. Perdana Menteri saat itu, Ehud Barak, melakukan penarikan pasukan secara sepihak.

Hal itu memperkuat popularitas Hizbullah sebagai kekuatan politik dan paramiliter yang tangguh melawan Israel dan sekutunya.

Israel dipaksa mundur di bawah tekanan perlawanan Hizbullah.

Enam tahun kemudian (2006), Israel kembali menginvasi Lebanon dengan tujuan menghancurkan Hizbullah.

Tentara Israel turun dari sebuah jip setelah memindahkan mayat-mayat pejuang Hizbullah yang dibawa melintasi perbatasan ke Israel setelah pertempuran sengit di Lebanon selatan, dekat komunitas Israel Yiron (26/7/2006). Foto: DAVID FURST/AFP
Tentara Israel memindahkan mayat-mayat pejuang Hizbullah melintasi perbatasan ke Israel setelah pertempuran sengit di Lebanon selatan, dekat komunitas Israel, Yiron (26/7/2006). Foto: DAVID FURST/AFP

Namun, lagi-lagi Israel gagal mencapai tujuannya.

Setelah 34 hari pertempuran berdarah dan menelan biaya besar bagi kedua belah pihak, Israel menerima resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ...

Read Entire Article