Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan hasil evaluasi Sekolah Rakyat selama empat bulan sejak diluncurkan, menunjukkan semua tahapan berjalan dengan baik.
Di masa awal memang banyak tantangan namun semua dapat diatasi berkat kerja sama berbagai pihak baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
"Secara umum jalan baik. Awalnya ada tantangan karena guru dan siswa sama-sama baru,” kata Gus Ipul saat menerima audiensi wartawan untuk membahas perkembangan program Sekolah Rakyat dan penguatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di kantor Kemensos, Kamis (27/11/2025).
Kepada para tamu yang hadir, Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, termasuk mereka yang selama ini tidak terdata atau belum pernah bersekolah. “Rata-rata siswa berasal dari keluarga kurang mampu, dan banyak yang sebelumnya tidak pernah terdeteksi dalam data,” jelasnya.
Kelompok sasaran utama berada pada Desil 1, yaitu penduduk dengan kondisi sosial ekonomi terendah. Seluruh proses seleksi peserta didik sepenuhnya merujuk pada DTSEN.
“Sekarang semua harus di DTSEN. Tidak boleh lagi kementerian atau lembaga punya data sendiri,” tegasnya.
Karena data sosial bersifat dinamis, Kemensos menambah jalur partisipasi masyarakat untuk memastikan pemutakhiran data, mulai dari aplikasi DTSEN, SIKS-NG untuk operator, hingga call center 24 jam.
Dalam audiensi, Gus Ipul juga menyinggung isu ketidaktepatan sasaran bantuan sosial. Ia menyebut terdapat temuan seperti penerima yang ternyata memiliki kendaraan bermotor, penerima yang sudah meninggal, hingga rekening penerima yang digunakan untuk aktivitas judi online.
“Kami terbuka. Kalau ada yang tidak tepat sasaran, silakan sampaikan lengkap dengan alamat dan bukti. Kita tidak main-main soal ini,” kata Gus Ipul.
Ia menambahkan bahwa upaya pemutakhiran data telah membuat sebagian penerima bansos yang tidak berhak mengundurkan diri secara sukarela.
Kembali ke Sekolah Rakyat, Gus Ipul menjelaskan jangkauannya akan diperluas dengan menyasar rumah tangga Desil 1 dan Desil 2 DTSEN, yang menjadi prioritas penerima bantuan sosial. “Ini sudah mulai kita susun. Targetnya jelas, dan semuanya berbasis data,” terangnya.
Gus Ipul menutup pertemuan dengan menegaskan pentingnya akurasi data sebagai fondasi kebijakan. “Kalau datanya tidak benar, bantuan pasti tidak tepat sasaran. Karena itu kita terus melakukan pembenahan,” pungkasnya.

18 hours ago
2
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365417/original/044399600_1759182511-ea_sports_game.jpg)