TIGA orang tewas dan 15 lainnya dilaporkan luka-luka dalam serangan pisau di sebuah supermarket pinggiran kota di Shanghai, Senin (30/9) waktu setempat, menjelang libur Hari Nasional selama seminggu di Tiongkok.
Peristiwa tersebut merupakan insiden penusukan terbaru dalam serangkaian insiden penusukan di kota-kota besar Tiongkok tahun ini.
Penyerang, seorang pria berusia 37 tahun bermarga Lin, telah ditahan, kata polisi setempat di Distrik Songjiang dalam sebuah pernyataan, Selasa (1/10).
Menurut penyelidikan awal oleh polisi, Lin melakukan perjalanan ke Shanghai untuk melampiaskan amarahnya setelah mengalami perselisihan keuangan pribadi. Serangan pisau itu terjadi satu hari sebelum "Minggu Emas" Hari Nasional Tiongkok, ketika perjalanan liburan diperkirakan akan meningkat.
Insiden penusukan di depan umum telah meningkat selama bertahun-tahun di Tiongkok, dengan pihak berwenang sering menyalahkan penyakit mental. Anak-anak di sekolah merupakan sasaran umum.
Pada September, seorang siswa Jepang berusia 10 tahun ditikam hingga meninggal oleh seorang penyerang beberapa meter dari sekolahnya di Kota Shenzhen, Tiongkok selatan.
Insiden tersebut, bersama dengan serangan pisau pada Juni terhadap dua warga negara Jepang di Suzhou, sebuah kota besar di Tiongkok timur, telah memicu kekhawatiran keamanan di antara anggota komunitas Jepang di Tiongkok.
Insiden penusukan jarang terjadi di Shanghai tetapi bukan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada tahun 2022, seorang pria melakukan aksi penusukan di sebuah rumah sakit besar di pusat keuangan Tiongkok ini, melukai 15 orang. Pria tersebut dijatuhi hukuman mati setahun kemudian. (CNA/B-3)