Lampung Geh, Bandar Lampung – Tindakan tidak senonoh yang dilakukan seorang pria di minimarket di Jalan Samratulangi, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, pada Senin (30/9) menuai perhatian publik.
Dalam video yang beredar diterima Lampung Geh, pria tersebut terlihat mengenakan kaus hitam dan celana jeans, memperlihatkan alat kelaminnya di dekat meja kasir.
Kasus ini menyoroti fenomena eksibisionisme, yang merupakan gangguan seksual yang dapat berdampak negatif bagi masyarakat.
Menurut psikolog Octa Reni Setiawati, eksibisionisme adalah kondisi di mana individu memiliki dorongan atau fantasi untuk mengekspos alat kelamin kepada orang lain yang tidak menginginkannya.
"Eksibisionisme cenderung terjadi pada orang asing dan dalam ilmu kesehatan disebut sebagai parafilia, yaitu gairah seksual yang persisten dan intens," jelasnya, saat diwawancarai oleh tim Lampung Geh, pada Selasa (2/10).
Ia menyatakan, gangguan ini biasanya mengarah pada gangguan klinis, bisa dipicu oleh berbagai faktor.
"Gangguan ini, biasanya muncul pada usia dewasa muda dan bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti kepribadian antisosial atau penyalahgunaan zat," ujarnya
Selain itu, ia juga menyatakan, bahwa gangguan ini paling banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
"Meskipun ada juga terjadi pada perempuan, tapi case-nya lebih banyak pada laki-laki," kata Octa.
Kaprodi Psikologi Universitas Malahayati ini juga menjelaskan, bahwa pengidap eksibisionisme memerlukan penanganan yang profesional.
"Penanganan dapat dilakukan melalui terapi medis oleh spesialis jiwa atau psikolog, dengan psikoterapi sebagai salah satu metode yang efektif. Terapi Perilaku Kognitif (CBT) adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu pasien mengendalikan hasrat seksual yang menyimpang," pungkasnya. (Cha)